Berita

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan/Ist

Publika

Diserang Fitnah, Anies Membahayakan Oligarki?

OLEH: TONY ROSYID
SENIN, 13 JUNI 2022 | 11:08 WIB

KETERLALUAN! Kerja buzzer sudah keterlaluan. Enggak peduli etika, membuang moral, enggak takut dosa. Setiap hari bikin konten untuk menebar fitnah. Terus lakukan framming buruk tentang Anies Baswedan. Mereka dibayar memang untuk kerja ini.

Ini bukan soal Anies. Tapi ini soal moral dan etika politik yang sudah benar-benar dirusak dengan tontonan yang melampui batas wajar.

Kasihan rakyat! Setiap hari mendapat suguhan fitnah. Pagi, siang, sore hingga petang, medsos dibanjiri kampanye hitam. Tanpa menyadari, banyak juga yang terpengaruh. Termasuk anda.


Ruang publik berantakan. Logika dan akhlak rakyat terus menerus dirusak oleh segelintir orang yang hanya tahu soal "proyek buzzer". Makin menyedihkan bangsa ini.

Kasat mata dan terang benderang. Ada upaya sistemik untuk halangi Anies nyapres. Publik sadar ini. Caranya? Pertama, ganjal Anies melalui partai-partai. Bagaimana caranya partai-partai tidak mencalonkan Anies. Salah satunya  munculnya KIB (Koalisi Indonesia Bersatu). Ini dibaca publik sebagai "manuver kasar" untuk ganjal Anies nyapres.

Bagi PPP dan PAN, mana mungkin mereka tidak dukung Anies. Para kader di bawah dan konstituennya meminta partainya mengusung Anies, bukan yang lain. Mereka sadar, jika tidak ikuti aspirasi konstituen, suara partai akan habis.

Pertanyaannya; mengapa mereka bikin KIB? Diduga kuat ada pihak yang menekan. Kasihan dua partai ini. Seperti akan dijadikan tumbal untuk sebuah arogansi.

Kedua, cari terus kesalahan Anies, sampai bisa jadi tersangka. Satu saja kesalahan didapat, ini akan jadi jurus pamungkas untuk menghentikan Anies nyapres. Jika ini benar-benar dipaksakan, kita tidak tahu bagaimana nasib perpolitikan di Indonesia ke depan.

Wajah demokrasi akan semakin gelap. Siapa yang kuat akan semakin leluasa berbuat semaunya. Negeri ini akan berjalan semakin menyimpang.

Ketiga, hajar Anies di media. Buat opini bahwa Anies berbahaya. Framming bahwa pendukung Anies itu bekas HTI, FPI, dan bekas napi teroris. Pendukung Anies itu radikal. Mereka sebarkan terus ke publik untuk pengaruhi banyak orang.

Kata Anies: "Tunjukkan satu saja kebijakan Anies yang intoleran, radikal, dan diskriminatif.  Satu saja." Kalau anda enggak bisa buktikan, kenapa anda masih terus menuduh? Kenapa anda masih ikut viralkan fitnah itu?

Untuk kerja dan bikin framming negatif seperti itu tidak cukup dengan biaya ratusan juta. Enggak cukup! Itu butuh dana miliaran. Lalu siapa yang bisa menyediakan uang miliaran itu? Yang pasti bukan nenek anda.

Patungan para relawan? Dobol! Trimedya Panjaitan, kader PDIP sudah mulai bongkar-bongkar siapa pendana di balik para buzzer itu. Dia merasa gerah.

Tiga strategi yang kasar, kontrademokrasi, dan cenderung kejam ini sepertinya akan terus dilakukan untuk memastikan Anies tidak bisa nyapres. Ini adalah cara-cara yang tidak elegan. Kasar dan merusak demokrasi.

Kenapa ini semua dilakukan? Karena Anies diyakini potensial menang di Pilpres 2024. Kalau enggak potensial menang, enggak akan ada pihak-pihak yang kerja keras untuk jegal Anies.

Kenapa takut kalau Anies jadi presiden? Karena bisnis oligarki terancam. Hanya itu jawabannya. Bukan negara yang terancam. Oligarki yang terancam! Kenapa terancam? Karena banyak dari bisnis mereka yang melanggar dan menabrak aturan. Paham?

Simpel cara membuktikan jawaban ini. Selama Anies menjadi Gubernur DKI, adakah kerugian negara akibat kebijakan Anies? Enggak ada!

Selama Anies menjadi gubernur, adakah kerugian oligarki atas kebijakan Anies? Banyak!

Anda ingat pulau reklamasi yang disegel? Anda ingat Alexis yang ditutup? Anda ingat kepengurusan apartemen yang diambil dari pengembang dan diserahkan ke penghuni, yang notabene rakyat kecil?

Anda ingat air bersih yang diambil oleh PT PAM Jaya dari penguasaan oligarki selama puluhan tahun, kemudian disubsidikan hingga 80 persen ke rakyat? Itu semua untuk siapa? Rakyat! Tentu, itu merugikan oligarki.

Anies pasang badan dan ambil risiko. Anies harus berhadap-hadapan langsung dengan mereka. Anies harus menghadapi pihak-pihak yang punya komitmen dengan mereka. Demi siapa? Demi anda yang masih sadar sebagai rakyat.

Sekali lagi, ini bukan tentang Anies. Ini tentang siapa yang masih peduli terhadap negara ini. Tentang siapa yang berani ambil risiko untuk menghadapi siapa saja yang berupaya merusak dan membahayakan negara ini. Ini soal patriotisme dan nasionalisme. Ini soal keberpihakan siapa kepada siapa.

Kalau mau aman, Anies akan lebih aman jika mau terima kompromi dengan mereka. Terima suap ratusan miliar hingga triliunan. Tapi tidak. Anies memilih untuk selamatkan negara ini. Anies memilih berada bersama rakyat. Akibatnya, dia harus ambil semua risiko ini sendirian.

Dengan fakta ini, anda masih mau bilang Anies membahayakan negara? Kalau begitu, anda perlu ke psikiater.

Penulis adalah pengamat politik dan pemerhati bangsa

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya