Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah/Net

Politik

Hanya Gerakan Sorak Politik, Projo Tidak Bisa Pengaruhi Konstelasi Pilpres 2024

SENIN, 13 JUNI 2022 | 05:43 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Relawan Pro Jokowi (Projo) yang dipimpin oleh Budi Arie Setiadi dipandang tidak memiliki pengaruh politik signifikan. Bahkan dalam konstelasi politik Indonesia, Projo hanyalah berfungsi sebagai sorak politik.

Pandangan ini disampaikan oleh Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah, Senin (13/6).

Menurut Dedi, terkait dinamika Pilpres 2024, Projo tidak akan mempengaruhi situasi, baik iklim dan bahkan terlibat dalam menentukan calon di pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.

"Projo sebenarnya lebih terlihat sebagai industri sorak politik, tidak mempengaruhi situasi, atau iklim pemilih maupun kontestasi di Pilpres," demikian kata Dedi.

Dedi memandang, tidak berpengaruhnya Projo bukan hanya terkait dengan momentum Pilpres 2024 mendatang, tetapi sejak perhelatan Pilpres 2019 silam.

Dedi menganalisa, Projo akan menjalankan hal yang sama yaitu berfungsi sebagai periuh politik semata. Ia menengarai, Projo bekerja politik semata-mata menjunjung tokoh karena orientasi ekonomi semata, bukan sosok terbaik.

"Projo hanya gerakan periuh politik, dan orientasinya bukan soal menjunjung tokoh yang dianggap terbaik dalam kandidasi, lebih pada soal orientasi ekonomi," terang Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (13/6).

Lebih lanjut, Dedi menjelaskan posisi politik periuh politik dan orientasi ekonomi tidak hanya berlaku bagi Projo, tetapi seluruh elemen relawan pendukung tokoh yang akan diusung di pertarungan Pilpres.

"Sebenarnya tidak saja Projo, gerakan relawan politik di Indonesia masih didominasi tujuan pekerjaan dibanding tujuan memenangkan tokoh yang dianggap lebih baik dari tokoh lainnya," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Samsung Solve for Tomorrow 2024, Momentum untuk Dorong Peningkatan Literasi Digital

Sabtu, 27 April 2024 | 11:48

Paguyuban Warung Madura: Harusnya Kami Dilindungi Bukan Diberangus!

Sabtu, 27 April 2024 | 11:36

PIS Sukses Tekan Emisi 25,4 Ribu Ton Setara CO2

Sabtu, 27 April 2024 | 11:18

Sam Altman hingga Sundar Pichai Gabung Dewan Keamanan AI Amerika Serikat

Sabtu, 27 April 2024 | 10:59

OASA Perkuat Modal di Anak Usaha Rp69 Miliar

Sabtu, 27 April 2024 | 10:41

Ilham Bintang: Prabowo Siap-Siap Beli Obat Anti Resah

Sabtu, 27 April 2024 | 10:37

Induk Perusahaan Google Bagi-bagi Dividen untuk Pertama Kali

Sabtu, 27 April 2024 | 10:29

KPU Sewa 8 Kantor Hukum Hadapi Perselisihan Pileg 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20

Blinken: Amerika Tidak Bermaksud Menghambat Tiongkok Lewat Pembatasan Ekspor Chip

Sabtu, 27 April 2024 | 10:18

Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 10:02

Selengkapnya