Berita

Wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadim Skibitsky/Net

Dunia

Hampir Kehabisan Amunisi, Ukraina Akui Kalah Jumlah Artileri dari Rusia

SABTU, 11 JUNI 2022 | 07:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sementara pertempuran masih berlanjut, muncul laporan bahwa pasukan Kiev hampir kehabisan amunisi dan hanya bisa mengandalkan senjata yang dipasok Barat dalam pertempuran melawan Rusia.

Laporan tersebut diungkap wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadim Skibitsky, dalam wawancaranya dengan The Guardian pada Jumat (10/6).

"Ini adalah perang artileri sekarang," kata Skibitsky.


"Pertempuran jarak jauh akan menentukan hasil dari konflik antara kedua negara, dan kita kalah dalam artileri,” akunya.

Skibitsky mengungkapkan bahwa pasukan Ukraina saat ini menembakkan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri sehari, dan persediaan mereka cepat habis.

“Kami hampir menghabiskan semua amunisi (artileri) kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155,” katanya.

Senjata Kiev juga sangat kalah di Donbass, karena hampir kehabisan artileri rancangan Soviet dan Rusia yang dimilikinya pada awal operasi militer Moskow, menurut Skibitsky.

“Ukraina memiliki satu artileri hingga 10 hingga 15 artileri Rusia,” katanya.

“Semuanya sekarang tergantung pada apa yang (Barat) berikan kepada kita,” kata pejabat intelijen itu.

“Mitra Barat kami telah memberi kami sekitar 10 persen dari apa yang mereka miliki," ujarnya.

Skibitsky juga meminta pendukung asing Kiev untuk memasok sistem roket jarak jauh yang dapat menghancurkan artileri Rusia dari jauh.

AS dan sekutunya enggan memberikan persenjataan jenis ini kepada Ukraina karena khawatir hal itu dapat menyebabkan konflik langsung antara Rusia dan NATO.

Presiden Rusia Vladimir Putin telah memperingatkan bahwa jika Kiev akhirnya mendapatkan rudal jarak jauh, Moskow akan menarik kesimpulan yang tepat dan menggunakan senjata mereka untuk menyerang objek yang belum diserangnya.

Awal pekan ini, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa 3.443 tank Ukraina dan kendaraan lapis baja Ukraina lainnya, 1.807 artileri lapangan dan mortir, 1.139 drone, 478 peluncur roket ganda, 190 pesawat dan 129 helikopter telah dihancurkan sejak peluncuran operasi militer akhir Februari lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya