Berita

Luiz Inacio Lula da Silva/Net

Dunia

Kritik Bantuan AS ke Ukraina, Capres Brasil Singgung Kelaparan di Afrika

JUMAT, 03 JUNI 2022 | 10:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Bantuan militer yang digelontorkan Pemerintah Amerika Serikat untuk Ukraina dikritik kandidat presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva.

Saingan utama Presiden Jair Bolsonaro dalam pemilihan presiden Brasil itu bahkan secara terbuka menyebut nama Presiden AS Joe Biden dalam pidatonya.

“Biden, yang tidak pernah berpidato untuk memberikan 1 dolar AS kepada mereka yang kelaparan di Afrika, mengumumkan 40 miliar dolar AS untuk membantu Ukraina membeli senjata,” kata Lula pada Rabu di Porto Alegre, seperti dikutip dari AFP, Jumat (3/6).

“Ini tidak mungkin!," tambahnya.

Pria 76 tahun itu merupakan calon dari Partai Buruh (PT) berhaluan kiri, dan saat ini difavoritkan untuk memenangkan pemilihan presiden yang akan berlangsung pada Oktober mendatang.

Sekitar setengah dari paket 40 miliar dolar AS secara langsung dialokasikan untuk senjata AS yang menuju ke Ukraina, sementara sisanya akan mendanai pemerintah di Kiev, mengisi kembali persediaan Pentagon yang habis, dan mendanai penempatan militer AS di Eropa.

Biden menandatanganinya pada 21 Mei setelah kedua kamar Kongres meloloskannya dengan tanda oposisi Republik. Tagihan fisik diterbangkan ke Asia, tempat Biden berkunjung pada saat itu, sehingga ia dapat secara resmi melampirkan tanda tangannya.

Lula sebelumnya mengkritik Biden atas konflik di Ukraina, dengan mengatakan pemimpin AS itu bisa mencegahnya, tetapi malah memilih untuk memberikan cek kosong kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

“Amerika Serikat memiliki banyak pengaruh politik. Dan Biden bisa menghindari (konflik), bukan menghasutnya,” kata Lula dalam sebuah wawancara dengan majalah Time pada awal Mei.

“Dan sekarang kita harus membayar tagihan karena perang di Ukraina. Argentina, Bolivia juga harus membayar. Anda tidak sedang menghukum (Presiden Rusia Vladimir) Putin. Anda menghukum banyak negara yang berbeda, Anda menghukum umat manusia,” tambahnya.

Lula adalah presiden Brasil dari 2003 hingga 2010 dan tetap menjadi salah satu politisi Brasil paling populer yang pernah ada. Dia dinyatakan bersalah atas tuduhan korupsi dan dipenjara pada tahun 2018 – selama masa kepresidenan sementara yang memakzulkan penggantinya, Dilma Rousseff – tetapi hukuman itu dibatalkan pada tahun 2021.

Mahkamah Agung Brasil memutuskan bahwa Lula tidak menerima pengadilan yang adil, dan membebaskannya untuk mencalonkan diri lagi.

Jajak pendapat terbaru oleh Datafolha menunjukkan Lula unggul 21 poin atas Bolsonaro.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya