Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Tertimpa Es, Dua Pendaki Gunung di Swiss Tewas di Tempat

SABTU, 28 MEI 2022 | 08:58 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dua orang pendaki gunung asal Prancis dan Spanyol dinyatakan tewas dan sembilan lainnya luka-luka akibat jatuhnya es di barat daya Swiss, Jumat (27/5) waktu setempat.

Polisi dalam keterangannya mengatakan menerima telepon pada pukul 06:20 pagi (waktu Swiss) yang melaporkan bahwa para pendaki gunung terperangkap dalam seracs yang berjatuhan di Grand Combin, di dekat perbatasan Italia di wilayah Wallis.

Serac adalah bongkahan besar es glasial yang dalam beberapa kasus bisa sebesar rumah. Seracs cenderung terbentuk di persimpangan beberapa celah. Jika serac runtuh saat orang menavigasi gletser atau gunung, itu dapat menyebabkan kerusakan serius atau bahkan kematian, tergantung pada ukuran serac dan posisi pendaki.


Kebanyakan pendaki menyadari potensi bahaya yang ditimbulkan oleh bongkahan es besar ini, dan mereka berhati-hati untuk menghindarinya bila memungkinkan.

Seringkali, serac berbentuk kolom es tinggi dan memiliki ujung yang runcing.

Tujuh helikopter dengan ahli penyelamat gunung langsung terbang ke tempat kejadian. Mereka mendapati 17 pendaki gunung yang bergeletakan tanpa daya.

"Dua orang tewas di tempat kejadian," kata polisi Wallis dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari AFP, Sabtu (28/5).

"Mereka adalah seorang wanita Prancis berusia 40 tahun dan seorang pria berusia 65 tahun dari Spanyol," katanya.

Sembilan pendaki gunung yang selamat diterbangkan ke rumah sakit di dekat Sion dan di Lausanne.  

"Dua dari mereka terluka parah," kata polisi.

"Jaksa penuntut umum daerah telah membuka penyelidikan untuk menentukan keadaan peristiwa ini," lanjutnya.

Kejatuhan serac terjadi pada ketinggian 3.400 meter (11.100 kaki) di bagian Plateau de Dejeuner di sepanjang jalur pendakian Voie du Gardien.

Massif Grand Combin memiliki tiga puncak di atas 4.000 meter, yang tertinggi adalah Combin de Grafeneire pada 4.314 meter.

Polisi mengeluarkan catatan peringatan tentang berangkat pada ekspedisi ketinggian tersebut.

"Ketika berada di sekitar 4.000 meter di atas permukaan laut, lebih baik ekstra hati-hati atau tidak mencoba rute jika ragu," kata polisi Wallis.

"Aturannya adalah mencari tahu terlebih dahulu dari pemandu gunung tentang rute yang dipilih dan kelayakannya saat ini," ujarnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya