Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri/RMOL

Hukum

Bebaskan dari Sistem yang Ramah Korupsi, Firli Bahuri: Parpol Harus Dijaga Integritasnya

KAMIS, 26 MEI 2022 | 17:15 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terus mengupayakan Indonesia benar-benar terbebas dari praktik-praktik korupsi, salah satunya melalui Pendidikan Politik Cerdas Berintegritas (PCB) bagi 20 partai politik dan penyelenggara Pemilu.

Menurut Firli, untuk mewujudkan hal tersebut, sangat tidak mungkin jika partai politik (Parpol) tidak dilibatkan dalam upaya membebaskan negeri dari lilitan korupsi.

Peran Parpol amatlah penting, Firli membeberkan, setidaknya Parpol menguasai suara rakyat, melahirkan pemimpin dari tingkat Kepala Desa (Kades), Bupati, Walikota, Gubernur hingga pimpinan nasional yakni Menteri dan Presiden.

Parpol juga yang menyusun seluruh regulasi, produk hukum dan politik yang ada.

Menyadari peran penting parpol, maka hal yang fundamental harus dibenahi adalah sistem Politik dan Parpol itu sendiri. Parpol harus dibangun sistem yang baik yaitu sistem yang tidak memberi peluang dan celah korupsi, partai politik harus dibebaskan dari sistem yang ramah korupsi.

“Menyadari peran penting parpol maka kita harus bebaskan dulu dari sistem yang ramah korupsi, parpol harus kita bangun integritasnya, parpol harus menghidupkan budaya antikorupsi dan parpol penggerak peradaban antikorupsi. Motor penggerak pemberantasan korupsi hrs diawali dari Parpol,” kata Firli kepada wartawan di Jakarta, Kamis (26/5).

Lebih dalam, Firli mengatakan bahwa untuk berdemokrasi secara sehat dan sempurna, maka diperlukan pula Parpol yang bersedia melakukan manifesto antikorupsi untuk seluruh kadernya.

Dengan begitu, Firli menekankan bahwa parpol harus dijaga integritasnya lantaran mereka memiliki minimal empat peran yang sangat strategis, dimana peran tersebut sangat mempengaruhi warna dan substansi setiap regulasi, produk hukum dan politik.

Dengan demikian, sambung Firli, maka perlu kerja bersama untuk membangun sistem yang tidak ramah korupsi yaitu sistem politik yang menciptakan atmosfir politik biaya murah.

Sistem ini harus didukung oleh regulasi dan produk hukum yang mengharuskan Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk Pilkada, Pileg dan Pilpres.

“Hal ini dimaksudkan agar pemimpin yang dipilih merupakan pemimpin berkualitas, berintegritas bukan pemimpin yang hanya karena popularitas apalagi karena isi tas,” ujar Firli.

Firli berpandangan bahwa dengan tersedianya biaya politik dari negara, maka tidak ada lagi Pilkada, Pileg dan Pilpres yang membutuhkan ongkos politik yang mahal. Dengan demikian pemimpin yang terpilih tidak tersandera kepentingan pihak lain.

Disinilah, kata Firli, peran penting partai politik untuk mencari dan menyiapkan calon pemimpin bangsa yang bebas dari praktik-praktik korupsi dan partai politik tidak melakukan politik transaksional. Para pimpinan dan partai politik terbuka mengusung para calon pemimpin bangsa dan hal penting calon pemimpin yang tidak ada catatan korupsi.

Ibaratkan mencari gelas untuk minum maka gelasnya bukan gelas gompel atau retak tetapi gelas yang utuh. 

“Solusi biaya pilkada pemilu tidak boleh mahal bisa ditempuh dengan berbagai upaya bisa dengan biaya saksi oleh negara, biaya pelaksanaan kampanye dan penyediaan alat peraga kampanye dibiayai negara, dana operasional Parpol dibiayai negara,” demikian Firli.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya