Binda Kalsel Gencar Vaksinasi Sebagai Dukungan Masa Transisi Endemi dengan Penguatan Kekebalan Komunal

Indonesia bersiap masuk ke masa transisi endemi Covid-19 setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan masyarakat boleh tidak memakai masker di ruang terbuka yang tidak ramai.

Kebijakan ini diumumkan, setelah memperhatikan kondisi penanganan pandemi Covid-19 yang semakin terkendali. 
Sebagai bentuk dukungan pada kebijakan Presiden Jokowi, Badan Intelijen Negara (BIN) semakin menggencarkan kegiatan vaksinasi Covid-19. Tujuannya, untuk memastikan kekebalan tubuh masyarakat sangat memadai dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dengan risiko serendah mungkin dari penularan Covid-19.

Salah satunya, dilakukan oleh BIN Daerah Kalimantan Selatan yang menggelar vaksinasi massal Covid-19 di Mushola Shirothol Mustaqiem, Kuin Selatan, Kota Banjarmasin.

Kepala BIN Daerah Kalsel, Brigjen Pol Heri Armanto melalui Koordinator Wilayah Kota Banjarmasin, Alfian Purba menyampaikan, kegiatan vaksinasi ini dilakukan BIN bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banjarmasin dan Forum RT-RW setempat.

“Hari ini kita bersama-sama dengan Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin dan komunitas masyarakat, dalam hal ini Forum RT-RW, melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19 dengan sasaran warga di kawasan Kuin Selatan,” ujar Alfian, dalam keterangannya, Selasa (24/5).

Alfian mengatakan, dalam kegiatan ini, Binda Kalsel juga menyiapkan paket sembako gratis bagi masyarakat yang mengikuti vaksinasi Covid-19 sebagai bentuk apresiasi partisipasi aktif masyarakat.

Adapun Layanan vaksinasi, diberikan baik untuk dosis pertama, kedua, maupun dosis ketiga atau booster.

“Kita menyiapkan paket sembako bagi masyarakat yang hadir dan ikut divaksin. Tim juga melayani masyarakat yang mau vaksin dosis pertama, dosis kedua maupun booster. Syaratnya cukup membawa KTP untuk pendataan,” kata Alfian.

Selama tahun 2022 ini BIN Daerah Kalsel telah melakukan vaksinasi Covid-19 dengan capaian sebanyak 564.451 dosis. Selama bulan Mei 2022 sendiri, capaian vaksinasi tercatat 46.632 dosis yang kebanyakan diberikan kepada masyarakat kelompok lanjut usia (lansia), anak usia 6-11 tahun serta penderita komorbid.