Berita

Alissa Qotrunnada Wahid/RMOL

Politik

Picu Konflik, PBNU Siap Kawal Warga Desa Wadas Hentikan Penambangan Andesit

SELASA, 24 MEI 2022 | 03:44 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengadu ke Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait nasib desa mereka yang makin rusak akibat aktivitas pertambangan batu andesit, pada Jumat lalu (20/5).

Dalam pertemuan ini, warga mengeluhkan bahwa tidak hanya alam yang dirusak oleh pertambangan, namun juga hubungan antar warga juga mulai menunjukan benih perpecahan akibat ada yang mendukung dan menolak aktivitas pertambangan disana.

Perwakilan warga Desa Wadas, Marsono mengaku jauh-jauh datang ke Jakarta untuk meminta bantuan PBNU agar bisa menghentikan perpecahan yang terjadi antar warganya.

“Kami menyampaikan ke PBNU karena situasi yang terkini adalah situasi yang terpecah belah, sehingga kami harapkan PBNU bisa bersama-sama menghentikan perpecahan di desa kami,” kata Marsono dalam pertemuan tersebut.

Marsono pun meyakini tak ada cara lain untuk menghentikan ketegangan antar warga Desa Wadas selain menyetop aktivitas pertambangan. Ia meyakini PBNU sebagai organisasi islam terbesar bisa membantu meyakinkan pemerintah pusat maupun pemerintah provinsi Jawa Tengah untuk menghentikan pertambangan di Desa Wadas.

“Kalau penambangan itu tetap berlangsung kami yakin perpecahan ini makin menjadi lebih besar lagi, dan ruang hidup kami, anak-anak kami, tidak ada harapan untuk hidup yang layak, seperti sekarang ini,” katanya.

Sementara itu, Ketua PBNU bidang Kesejahteraan Rakyat Alissa Wahid memastikan akan memperjuangkan aspirasi dari warga Desa Wadas tersebut. Ia sepakat bahwa pertambangan batu andesit untuk bahan baku pembangunan waduk itu akan berujung pada kerusakan alam dan koflik sosial yang makin meruncing.

“Warga sebagian masih ingin mempertahankan desanya, kelestarian alamnya dan pertambangan sudah pasti akan menghancurkan kehidupan di Desa Wadas,” kata Alisa.

Alissa yang sudah pernah mengunjungi Desa Wadas saat terjadi represi dari aparat pada awal Februari lalu ini memastikan PBNU akan membantu mencari solusi atas masalah ini.

“Kita sedang membicarakan perkembangannya dan menyusun langkah ke depan,” kata putri dari Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid ini.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Teguh Harus Ikut Wujudkan Pilkada Jakarta Jujur

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 02:01

Jaksa Agung ST Burhanuddin Dilaporkan ke KPK, Dugaan Fraud

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:34

Mendagri Puji Heru Minimalisir Banjir Jakarta

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:22

Pelindo Dorong Kemandrian Tuna Netra

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:18

Pemuda Indonesia Segel Kedubes AS

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 01:01

Alumni UI: Raihan Gelar Doktor Bahlil Sulit Diterima Akal Sehat

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:23

Solidaritas Palestina

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:10

Teguh Diminta Belajar pada Heru Budi Hartono

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 00:00

bank bjb Raih 2 Penghargaan di Indonesia Best Financial Awards 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:45

Bir Pletok Bakal Jadi Welcome Drink Tamu Jakarta

Jumat, 18 Oktober 2024 | 23:22

Selengkapnya