Berita

Inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu/Net

Politik

Said Didu: Patut Diduga Pengendali Islamophobia di Indonesia Berpusat di Singapura

KAMIS, 19 MEI 2022 | 17:02 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Penolakan Singapura terhadap penceramah kondang, Ustaz Abdul Somad (UAS) terus menuai kritik di masyarakat tanah air. Apalagi penolakan Singapura didasarkan pada sepak terjang dakwah yang dilakukan UAS.

Inisiator Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) M. Said Didu menilai bahwa penolakan tersebut mengindikasikan satu hal tentang hubungan Indonesia dan Singapura. Yaitu tentang islamophobia.

Dia menduga ada islamophobia yang terjadi di tanah air selama ini berhubungan erat dengan Singapura. Dugaannya, pengendali isu islamophobia di Indonesia selama ini berpusat di Singapura.


“Melihat reaksi publik thdp kasus UAS yg tdk diizinkan masuk Singapura dg polarisasi yg makin jelas, bahkan dikomentari oleh tokoh2 Islam Indonesia di berbagai negara, patut diduga bhw "pengendali" islamophobia di Indonesia sepertinya berpusat di Singapura,” tuturnya lewat akun Twitter pribadi, Kamis (19/5).

Kementerian Dalam Negeri (MHA) Singapura telah membenarkan UAS dan enam orang lainnya ditolak saat tiba di Terminal Feri Tanah Merah pada 16 Mei 2022.

Ia kemudian diwawancarai, namun kehadirannya ditolak. Alhasil UAS dan rombongan dikembalikan menggunakan feri ke Batam pada hari yang sama.

"Somad dikenal menyebarkan ajaran ekstremis dan segregasi, yang tidak dapat diterima di masyarakat multiras dan multiagama seperti Singapura," kata MHA dalam keterangannya pada Selasa lalu (17/5).

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya