Berita

Ilustrasi petani sedang memanen sawit/Net

Politik

Rugikan Petani Sawit, Rudi Hartono Bangun Desak Pemerintah Cabut Larangan Ekspor CPO

KAMIS, 19 MEI 2022 | 00:33 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Kebijakan laranagn ekpor Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya dianggap telah merugikan petani sawit. Sebab, dengan melarang ekspor harga semakin anjlok dan membuat petani bisa bertambah miskin.

Anggota Komisi VI DPR RI Rudi Hartono Bangun menilai pemerintah harus segera membuka kembali ekspor CPO dan turunannya.


Desakan itu diusulkan Rudi demi kepentingan petani sawit. Ia mengaku mendapat informasi paska diterapkan kebijakan larangan pada 28 April silam, hasil sawit petani tidak laku.

Menurut Rudi, pemerintah harus melihat dampak dari kebijakan larangan ekspor, khususnya yang terkait langsung dengan petani sawit.

"Tidak diterima pabrik, busuk di pohon, busuk di mobil, itu sudah merugi beberapa bulan ini. Harus ada kajian kan tidak bisa sesuka-suka. Jangan petani yang jadi korban,” demikian kata Rudi).
 
Rudi menjelaskan, para petani sawit mengalami kerugian. Sebab, harga tandan buah segar (TBS) yang bisa mencapai Rp1.000 per kilogram.

Tidak hanya itu, Rudi menemukan data bahwa petani sawit juga mengalami kesulitan dalam menjual TBS dikarenakan pabrik-pabrik yang belum bisa menerima kembali TBS dari petani karena kelebihan stok.
 
Ia keberatan dengan kebijakan larangan ekspor karena 20 juta petani kecil yang terdampak serius.

Politisi Nasdem ini mendesak pemerintah serius menyelesaikan permasalahan CPO. Salah satunya, menyelesaikan permasalahan mafia minyak goreng.

Selain itu, pemerintah juga perlu dengan tegas menerapkan kebijakan Domestic Market Obligation (DMO) dan Domestic Price Obligation (DPO).

Dengan demikian, rantai pasok dalam negeri dapat lebih aman dan cukup.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Samsudin Pembuat Konten Tukar Pasangan Segera Disidang

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:57

Tutup Penjaringan Cakada Lamteng, PAN Dapatkan 4 Nama

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:45

Gerindra Aceh Optimistis Menangkan Pilkada 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 01:18

Peringatan Hari Buruh Cuma Euforia Tanpa Refleksi

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:55

May Day di Jatim Berjalan Aman dan Kondusif, Kapolda: Alhamdulillah

Kamis, 02 Mei 2024 | 00:15

Cak Imin Sebut Negara Bisa Kolaps Kalau Tak Ada Perubahan Skenario Kerja

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:39

Kuliah Tamu di LSE, Airlangga: Kami On Track Menuju Indonesia Emas 2045

Rabu, 01 Mei 2024 | 23:16

TKN Fanta Minta Prabowo-Gibran Tetap Gandeng Generasi Muda

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:41

Ratusan Pelaku UMKM Diajari Akselerasi Pasar Wirausaha

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:36

Pilgub Jakarta Bisa Bikin PDIP Pusing

Rabu, 01 Mei 2024 | 22:22

Selengkapnya