Bukti tentang keberadaan air di Planet Mars kembali terungkap, kali ini disampaikan ilmuwan China lewat hasil penelitian terbaru mereka.
Studi yang diterbitkan pada hari Kamis (12/5) di jurnal Science Advances mengungkapkan bahwa cekungan tumbukan besar di Mars mengandung air cair selama zaman Amazon, zaman geologis terbaru di planet ini.
Temuan ini berkontribusi pada semakin banyaknya tanda-tanda yang menunjukkan bahwa air cair mungkin telah bertahan lebih lama di Mars daripada yang diperkirakan sebelumnya.
Studi ini juga menunjukkan bahwa saat ini terdapat simpanan air yang cukup besar dalam bentuk mineral terhidrasi dan kemungkinan es tanah di situs ini.
Xinhua melaporkan Junay (13/5), lara peneliti yang dipimpin oleh ahli dari National Space Science Center di bawah Chinese Academy of Sciences menggunakan data yang dikumpulkan oleh penjelajah Mars China Zhurong pada karakteristik sedimen dan mineral Utopia Planitia selatan, dataran luas di belahan utara Mars.
Mereka menafsirkan bebatuan berwarna cerah yang ditangkap kamera Zhurong sebagai lapisan "duricrust" yang akan terbentuk oleh sejumlah besar air cair, mungkin air tanah yang naik atau es di bawah permukaan yang mencair.
Menurut penelitian tersebut, kerak mineral sulfat padat itu kontras dengan kerak duri yang lebih tipis dan lebih lemah yang diamati oleh penjelajah Mars lainnya, yang mungkin terbentuk melalui aksi uap air.
Studi Tiongkok lainnya yang diterbitkan pada bulan Maret di jurnal Nature Geoscience juga mengungkapkan bahwa situs tempat Zhurong mendarat mungkin telah mengalami angin dan kemungkinan erosi air.
