Pernyataan mengejutkan datang dari Moskow. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim bahwa Ukraina mencoba menginfeksi penduduk pro-Rusia di Republik Rakyat Luhansk dengan tuberkulosis (TB) lewat media uang palsu. Ukraina juga mengizinkan Pentagon melakukan eksperimen pada manusia di bangsal psikiatri Kharkov.
Selama pengarahan pada Rabu (11/5), Kepala Pasukan Perlindungan Radioaktif, Kimia, dan Biologi Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirillov mengklaim bahwa pasukan Rusia telah memperoleh bukti yang menunjukkan Kiev berusaha menginfeksi penduduk distrik Slavyanoserbsk di Republik Rakyat Lugansk (LPR) dengan tuberkulosis pada 2020.
Mereka membagikan uang palsu yang sudah terinfeksi dengan virus penyebab tuberkulosis kepada anak-anak di bawa umur di Desa Stepovoe, menurut keterangan Kirillov. Oknum ini memilih anak-anak kecil sebagai sasaran target, mengingat anak-anak memailiki prilaku malas mencuci tangan sebelum memasukkan makanan ke mulut mereka.
Kirillov menyatakan bahwa hasil studi bakteriologis mengkonfirmasi resistensi bakteri terisolasi yang ditemukan di uang kertas tersebut terhadap obat anti-TB lini pertama dan kedua, yang berarti bahwa penyakit yang disebabkannya jauh lebih sulit untuk diobati.
Dia melanjutkan dengan mengutip kesimpulan dari stasiun Sanitasi dan Epidemiologi Republik Lugansk, yang menyatakan bahwa “infeksi uang kertas kemungkinan besar buatan, karena bahan tersebut mengandung jenis patogen yang sangat berbahaya dalam konsentrasi yang dapat memastikan infeksi dan perkembangan proses tuberkulosis.â€
"Apotek LPR TB juga mencatat tanda-tanda kontaminasi selebaran buatan manusia, dengan biomaterial dengan patogenisitas tinggi," tambah Kirillov.
Pejabat Rusia juga mengklaim bahwa Pentagon telah diduga melakukan eksperimen "tidak manusiawi" pada pasien dari setidaknya dua institusi psikiatri di Kharkov.
“Kategori utama subjek eksperimen adalah sekelompok pasien laki-laki yang sangat kelelahan secara fisik berusia antara 40 hingga 60 tahun,†kata Kirillov.
Kirillov mengatakan bahwa eksperimen tersebut dijalankan langsung oleh spesialis asing yang tiba di Ukraina melalui negara pihak ketiga untuk menyembunyikan keterlibatan AS.
Dia mengatakan para spesialis tiba-tiba dievakuasi dari negara itu awal tahun ini, tak lama sebelum operasi militer Rusia dimulai.
“Pada Januari 2022, warga asing yang melakukan eksperimen segera dievakuasi, dan peralatan serta obat-obatan yang mereka gunakan dibawa ke wilayah barat Ukraina,†katanya.
Pekan lalu, kepala Komite Investigasi Rusia, Alexander Bastrykin, mengatakan bahwa pihaknya dengan jelas mengidentifikasi beberapa orang Amerika yang terlibat dalam penelitian biologi militer di Ukraina, termasuk karyawan Pentagon, serta perusahaan yang terkait erat dengan militer AS.
"Menurut perkiraan Rusia, Washington menggelontorkan lebih dari 224 juta dolar AS untuk penelitian biologi di negara itu antara tahun 2005 dan awal 2022," kata Bastrykin.
Klaim Rusia soal "fasilitas penelitian biologi" di Ukraina dibenarkan pejabat AS, tetapi mengatakan Washington hanya memberikan apa yang mereka sebut "bantuan" untuk upaya yang tidak melibatkan pengembangan senjata biologis.