Berita

Duta Besar Rusia untuk Polandia Sergey Andreyev setelah disiram dengan cairan merah oleh pengunjuk rasa pro-Ukraina di Warsawa, Polandia, 9 Mei 2022/Net

Dunia

Tak Terima Utusannya Diguyur Cairan Merah, Rusia Panggil Dubes Polandia

KAMIS, 12 MEI 2022 | 06:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Aksi pelemparan sirup merah ke wajah Duta Besar Rusia untuk Polandia, Sergey Andreyev selama upacara peletakan karangan bunga Hari Kemenangan, berlanjut dengan  pemanggilan utusan Warsawa oleh Moskow pada Rabu (11/5) waktu setempat.

Pemanggilan tersebut dimaksudkan untuk menyampaikan protes sekaligus menuntut permintaan maaf dari Polandia.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan serangan itu adalah pelanggaran mencolok dari konvensi internasional 1961, yang mengatakan bahwa negara-negara harus melindungi misi asing.


“Pihak Rusia mengharapkan permintaan maaf resmi dari pihak berwenang Polandia dan menuntut agar keselamatan duta besar Rusia dan semua staf di misi Rusia di Polandia dijamin,” kata Kemenlu, seperti dikutip dari RT.

Para pengunjuk rasa pro-Ukraina menyiram cairan merah  ke muka Andreyev, ketika ia hendak meletakkan bunga untuk menghormati tentara Tentara Merah yang gugur pada Senin (9/5), ketika Rusia merayakan kemenangan atas Nazi Jerman dalam Perang Dunia II.

Selama beberapa menit, massa meneriaki para diplomat yang wajah dan bajunya penuh dengan cairan merah. Seperti yang dikatakan duta besar di saluran TV Rossiya-24 nanti, para diplomat tidak disiram dengan cat, tetapi dengan sirup manis. Setelah beberapa waktu, polisi mendorong kembali kerumunan dan mengantar para diplomat ke mobil mereka. Tak satu pun dari mereka yang terluka parah.

Andreyev mengatakan pada hari Rabu bahwa dia belum menerima permintaan maaf resmi dari Warsawa. Dia menambahkan bahwa sulit untuk percaya bahwa pihak berwenang Polandia tidak mengetahui serangan tersebut.

Menteri Dalam Negeri Polandia Mariusz Kaminski mengatakan tak lama setelah insiden itu, bahwa perilaku para pengunjuk rasa itu "dapat dimengerti", mengingat kampanye militer Rusia di Ukraina.

Sementara itu Menteri Luar Negeri Zbigniew Rau sangat menyesalkan insiden tersebut, menekankan bahwa diplomat harus dilindungi.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Polres Tangsel Diduga Gelapkan Barbuk Sabu 20 Kg

Minggu, 21 Desember 2025 | 02:07

Pemberhentian Ijeck Demi Amankan Bobby Nasution

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:42

Indonesia, Negeri Dalam Nalar Korupsi

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:05

GAMKI Dukung Toba Pulp Lestari Ditutup

Minggu, 21 Desember 2025 | 01:00

Bergelantungan Demi Listrik Nyala

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:45

Komisi Percepatan Reformasi Polri Usul Polwan Dikasih Jabatan Strategis

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:19

Putin Tak Serang Negara Lain Asal Rusia Dihormati

Minggu, 21 Desember 2025 | 00:05

Ditemani Kepala BIN, Presiden Prabowo Pastikan Percepatan Pemulihan Sumatera

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:38

Pemecatan Ijeck Pesanan Jokowi

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:21

Kartel, Babat Saja

Sabtu, 20 Desember 2025 | 23:03

Selengkapnya