Berita

Elon Musk/Net

Dunia

Cabut Blokir Twitter Donald Trump, Elon Must Banjir Kritikan Dianggap Hanya Pentingkan Uang

RABU, 11 MEI 2022 | 09:03 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah tokoh AS mengkritik keras laporan yang menyebutkan bahwa miliarder pemilik Tesla Elon Musk akan mengaktifkan kembali akun Twitter mantan Presiden Donald Trump.

Komentator dan penulis olahraga dan politik Amerika Dean Obeidallah membuat beberapa tweet tentang laporan tersebut.

"Elon Musk Mengatakan dia Akan Membalikkan Larangan Twitter dari Donald Trump - dengan kata lain Musk si Afrika Selatan setuju dengan serangan teroris di US Capitol untuk membatalkan pemilihan Amerika. Itulah mengapa Trump dilarang," cuitnya, seperti dikutip dari Fox, Rabu (11/5).


Obeidallah bahkan menyebut Elon Musk tidak peduli pada Amerika karena dia adalah orang Afrika Selatan.

"Tentu saja Elon Musk akan mengizinkan Donald Trump kembali ke Twitter meskipun Trump menggunakan Twitter untuk merencanakan serangan teroris 6 Januari. Musk tidak peduli dengan AS. Dia orang Afrika Selatan. Dia kemudian pindah ke Kanada. AS hanyalah tempat yang bisa dia gunakan untuk menghasilkan dollar sampai dia kembali ke rumah," cuitnya lagi.

Tokoh sayap kiri Keith Olbermann ikut mengkritik keras rencana Musk, mengatakannya sebagai keputusan yang buruk.

"Pada konferensi #FTCar @elonmusk mengatakan larangan Twitter terhadap Trump adalah 'keputusan yang buruk secara moral dan sangat bodoh' yang akan dia batalkan," cuitnya.

Editor urusan hukum Condé-Nast, Luke Zaleski ikut menyayangkan komentar Musk.

"Yang penting adalah orang terkaya di dunia secara sepihak memutuskan untuk menempatkan orang paling berbahaya di dunia," katanya ddi Twitter.

Selama wawancara dengan The Financial Times di konferensi "Future of the Car" pada Selasa (10/5), Musk mengklaim Twitter telah melakukan kesalahan karena melarang Trump dan bahwa begitu kepemilikannya atas perusahaan selesai, dia akan membatalkan larangan tersebut.

"Larangan permanen harus sangat jarang dan benar-benar disediakan untuk akun yang bot, atau scam, akun spam. Saya pikir itu tidak benar untuk melarang Donald Trump."

"Saya akan membatalkan larangan permanen. Saya belum memiliki Twitter. Jadi ini bukan hal yang pasti akan terjadi, karena bagaimana jika saya tidak memiliki Twitter?" kata pemilik Tesla.

Sementara itu Trump sebelumnya bersikeras bahwa dia tidak akan kembali ke Twitter bahkan jika akunnya, yang memiliki sekitar 89 juta pengikut, dipulihkan, mengklaim bahwa dia akan tetap menggunakan platform Truth Social miliknya sendiri.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya