Berita

Kapal penjelajah rudal Rusia Moskva selama latihan angkatan laut Laut Hitam di luar pelabuhan Sevastopol di Krimea/Net

Dunia

Pentagon Bantah Terlibat Penenggelaman Kapal Induk Rusia di Laut Hitam

SABTU, 07 MEI 2022 | 12:22 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Dugaan adanya keterlibatan Amerika dalam insiden tenggelamnya kapal induk Laut Hitam Rusia, Moskva, di lepas pantai Odessa bulan lalu dibantah sekretaris pers Pentagon John Kirby.

Kirby dalam pernyataannya pada Jumat (6/5) menolak laporan NBC pada hari Kamis, mengklaim bahwa pejabat Amerika telah membantu pasukan Kiev untuk menargetkan kapal tersebut.

“Ukraina memiliki kemampuan intelijen mereka sendiri untuk melacak dan menargetkan kapal angkatan laut Rusia, seperti yang mereka lakukan dalam kasus ini,” kata Kirby, seperti dikutip dari RT, Sabtu (7/5).


Rusia sendiri bersikeras bahwa kapal penjelajah misilnya tidak diserang, tetapi tenggelam pada 14 April setelah kebakaran yang menyebabkan ledakan amunisi. Satu pelaut dipastikan tewas dan 27 lainnya hilang akibat insiden tersebut, sementara 396 awak kapal lainnya berhasil dievakuasi dengan selamat.

Menurut pejabat yang tidak disebutkan namanya yang berbicara dengan NBC, Kiev telah meminta Washington untuk mengidentifikasi sebuah kapal yang berlayar di Laut Hitam, selatan Odessa. Orang Amerika diduga menjawab bahwa itu adalah Moskow dan membantu mengkonfirmasi koordinat tepatnya.

"AS tidak tahu bahwa Ukraina akan menyerang kapal Rusia, dan tidak berperan dalam keputusan untuk melakukan serangan yang dituduhkan," sumber tersebut memastikan.

Sebelumnya pada hari Kamis, Kirby juga menyangkal laporan yang sangat mirip oleh New York Times, yang mengutip pejabat yang tidak disebutkan namanya yang mengatakan bahwa AS telah membantu pasukan Ukraina dalam membunuh jenderal Rusia dengan berbagi data tentang lokasi markas komando bergerak mereka di dalam Ukraina.

"Kami tidak memberikan informasi intelijen tentang lokasi pemimpin militer senior di medan perang atau berpartisipasi dalam keputusan penargetan militer Ukraina," tegas juru bicara itu.

Namun, Kirby mengakui bahwa AS memang berbagi intelijen medan perang untuk membantu Ukraina, karena itu menjadi bagian dari bantuan Washington ke Kiev di tengah konfliknya dengan Rusia, bersama dengan pengiriman senjata dan suntikan keuangan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya