Berita

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid/Net

Dunia

Hubungan Tegang, Israel Pertimbangkan Kirim Senjata ke Ukraina untuk Melawan Rusia

KAMIS, 05 MEI 2022 | 10:01 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Sejumlah negara Eropa dan Barat mulai memasok senjatanya ke Ukraina untuk membantu negara itu melawan Rusia, langkah yang diduga akan diikuti oleh sekutu AS, Israel yang belakangan hubungannya tegang dengan Moskow.

Hal ini terungkap lewat pernyataan pejabat AS dan Israel yang tidak disebutkan namanya kepada Axios pada Rabu (4/5).

“Seorang pejabat senior Israel mengatakan pemerintah Israel sedang mempertimbangkan untuk meningkatkan bantuan militernya ke Ukraina dan kemungkinan akan melakukannya saat perang berlanjut. Tetapi pejabat itu menekankan bahwa Israel hanya akan menyediakan peralatan militer yang tidak mematikan,” lapor Axios, seperti dikutip dari AFP, Kamis (5/5).

"Israel mengirim kepala biro politik-militer di Kementerian Pertahanan, ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman untuk pertemuan yang dipimpin AS mengenai pengiriman senjata ke Ukraina," lanjut laporan tersebut.

Ia menambahkan bahwa penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan juga bertemu dengan timpalannya dari Israel, Eyal Hulata, di Gedung Putih pekan lalu, di mana Sullivan menyampaikan permintaan Washington ke Tel Aviv.

Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari dengan mengklaim bahwa itu bertujuan untuk "mendenazifikasi" negara itu bersama dengan tujuan lainnya. Sementara Israel mengutuk konflik tersebut dan menuduh Moskow melakukan kejahatan perang, Israel tetap berhati-hati untuk memihak Ukraina untuk mempertahankan kerja sama militer dengan Rusia di Suriah.

Laporan itu muncul saat ketegangan antara Israel dan Rusia meningkat atas komentar menteri luar negeri Rusia Sergey Lavrov yang menuduh bahwa pemimpin Nazi Adolf Hitler memiliki "asal-usul Yahudi".

“Jadi ketika mereka mengatakan 'Bagaimana Naziifikasi bisa ada jika kita orang Yahudi?' Menurut pendapat saya, Hitler juga memiliki asal-usul Yahudi, jadi itu tidak berarti apa-apa. Untuk beberapa waktu kami telah mendengar dari orang-orang Yahudi bahwa antisemit terbesar adalah orang Yahudi," kata Lavrov kepada televisi Italia, Minggu (1/5).

Komentarnya membuat marah Israel yang mengutuk pernyataannya sebagai "tak termaafkan" dan memanggil duta besar Rusia sebagai protes.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid mengatakan bahwa sementara Israel melakukan segala upaya untuk mempertahankan hubungan baik dengan Rusia, ada batas dan batas ini telah dilanggar Moskow.

“Pemerintah Rusia perlu meminta maaf kepada kami dan kepada orang-orang Yahudi," katanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya