Berita

Hasyim Asyari saat sambutan serah terima jabatan di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/4)/Repro

Politik

Dilantik jadi Ketua KPU 2022-2027, Hasyim Asyari Terharu Kenang Kerja Bersama Wahyu Setiawan

SELASA, 12 APRIL 2022 | 20:46 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dalam momentum pidato pertamanya usai terpilih sebagai Ketua KPU RI Periode 2022-2027, Hasyim Asyari hampir mengucurkan air mata karena mengenang perjalanannya saat memimpin bersama komisioner lainnya untuk periode 2017-2022.

Sebelum itu, dalam pidatonya Hasyim menyampaikan optimisme kepada khalayak luas, bahwa dirinya bersama 6 Komisioner KPU lainnya yang baru dilantik Presiden Joko Widodo siang tadi, akan melakukan perbaikan dalam sistem kepemiluan.

"Ada 3 hal. Pertama tentu saja bismillah wa innalillah. Kenapa? Karena segala langkah kita harus dimulai Bismillahirrahmanirrahim, dengan memuji dan meminta berkah kepada Allah agar dimudahkan," ujar Hasyim dalam acara serah terima jabatan di Kantor KPU Pusat, Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (12/4).


Dan mengikuti, wa innalillah. Karena kita semua ini seluruhnya berasal dari Tuhan dan suatu saat nanti akan kembali kepada Tuhan. Termasuk kekuasaan, otoritas, kewenangan, semua ada batasnya. Maka dalam menggunakan otoritas dan kewenangan, kita harus tahu batas," sambungnya.

Hasyim menyatakan, tujuh Komisioner KPU RI periode 2022-2027 berkomitmen memperbaiki sistem kepemiluan yang ada sekarang ini. Akan tetapi, dengan tidak menafikan hal-hal yang sudah dibangun dan disiapkan oleh generasi terdahulu.

"Yang baik-baik kita pelihara, kita warisi, dan tentu saja akan kita lakukan pembaharuan-pembaharuan sesuai tantangan zaman. Ini yang sering disebut inovasi, pengembangan, perbaikan. Karena situasi yang dihadapi pasti akan berbeda," tuturnya.

Dalam konteks kepemiluan, Hasyim memastikan hal-hal yang dibangun oleh Komisioner KPU periode 2017-2022 tidak akan ditinggalkan, tapi justru diadopsi untuk hal-hal yang baiknya dan akan dikembangkan untuk penyelenggaraan pemilu yang akan datang.

"Dalam konteks kepemiluan adalah memperbaiki mekanisme, tata kerja, proses, supaya pemilu kita tetap terjaga integritasnya, baik integritas proses maupun integritas hasil," katanya.

Karena itu, dia meminta dukungan dari segenap pihak untuk bekerjasama dan berkolaborasi, tidak hanya di jajaran KPU tetapi juga dengan semua pihak. Karena menurutnya, pemilu pada dasarnya adalah untuk kita, dari kita, dan kita semuanya yang akan menyelenggarakan.

Di Akhir pidatonya, Hasyim mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerjasama selama lima tahun ke belakang, termasuk kepada para Komisioner KPU RI periode 2017-2022 dan jajaran kelembagaan kepemiluan.

Pada momen ini, dia menahan isak tangis, karena teringat salah seorang koleganya yang dicokok Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wahyu Setiawan, lantaran terkait kasus suap pergantian antar waktu (PAW) anggota DPR Ri dari Fraksi PDI Perjuangan.

"Kepada rekan-rekan saya Mas Ilham, Mas Arief Budiman, Kak Evi, Mas Pram, Mas Dewa, Mas Viryan, dan tentu saja sahabat kita yang tidak bisa hadir di sini Mas Wahyu Setiawan, semua kolega saya, sahabat saya, kalau ada yang kurang dari saya selama ini mohon maaf. Terima kasih atas kerjasamanya selama ini," ucap Hasyim sesak sembari memegang dadanya.

"Juga bapak ibu di Kesekjenan (KPU), teman-teman KPU provinsi dan kabupaten/kota yang selama kita berkolaborasi, saya mohon maaf jika ada yang kurang. Semoga kerjasama kita dicatat sebagai amal jariyah pengembangan demokrasi di Indonesia," tutupnya.


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Pasutri Kurir Narkoba

Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Berjuang Bawa Bantuan Bencana

Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

UPDATE

Rais Syuriyah PBNU: Ada Indikasi Penetrasi Zionis

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49

Prabowo: Saya Tidak Punya Tongkat Nabi Musa, Tapi Semua Bekerja Keras

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42

Mohammad Nuh Jabat Katib Aam PBNU Kubu Sultan

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19

Konstitusionalitas Perpol Nomor 10 Tahun 2025

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18

Pemeriksaan Kargo Diperkuat dalam Pemberantasan Narkoba

Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11

Korban Meninggal Akibat Banjir dan Longsor Sumatera Tembus 1.006 Jiwa

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53

Aktivis 98 Bagikan Paket Bantuan Tali Kasih Natal untuk Masyarakat

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52

Kader Pemuda Katolik Bali Cetuskan Teori PARADIXIA Tata Kelola AI Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39

Ketika Jabatan Menjadi Instrumen Pengembalian Modal

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35

Tokoh Muda Dukung Prabowo Kejar Lompatan Gizi dan Pendidikan Indonesia

Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29

Selengkapnya