Berita

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo/Net

Politik

PARA Syndicate: Jokowi Belum Case Closed Urusan Penundaan Pemilu dan Presiden 3 Periode

SABTU, 09 APRIL 2022 | 14:40 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pernyataan-pernyataan Presiden Joko Widodo dalam menyikapi isu penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden masih belum menghentikan kelompok pro presiden 3 periode.

Peneliti PARA Syndicate, Virdika Rizky Utama menjelaskan, polemik isu tersebut tidak bisa ditutup Presiden Jokowi hanya dengan melarang sejumlah menteri bicara penundaan pemilu dan presiden 3 periode.

"Kalimatnya masih bersayap dan memberikan celah untuk para elite melakukan manuver politik," ujar Virdika dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Sabtu (9/4).

Virdika juga melihat ketidakselarasan komunikasi politik presiden dengan menterinya dalam tataran prkatis di lapangan. Hal ini membuat tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi menurun.  

"Dalam konteks penambahan periode masa jabatan ini (presiden) tidak bisa tegas, juga menterinya acap kali tak sejalan dengan presiden," imbuhnya menegaskan.

Maka dari itu, penulis buku Menjerat Gus Dur ini juga menganggap wacana penambahan masa jabatan presiden dan amandemen UUD merupakan suara-suara yang mewakili kepentingan segelintir elite politik, para pebinis atau oligarki yang juga menjadi menteri.

Keinginan pebisnis agar Pemilu Serentak 2024 ditunda, seperti disampaikan Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia dan Menko Marinvest, Luhut Binsar Pandjaitan, menurut Virdika lantaran mereka sempat kerugian.

"Saat terjadi Covid, lalu memanfaatkan situasi ini dengan mengonsolidasikan kekuatan untuk tambah masa jabatan presiden. Tapi pelaksanaan pemilu harus sesuai konstitusi dan UU serta keinginan publik, yaitu Februari 2024," demikian Virdika.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

WNI Kepoin Kampus Pemberi Gelar Raffi Ahmad di Thailand, Hasilnya Mengagetkan

Minggu, 29 September 2024 | 23:46

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Selebgram Korban Penganiayaan Ketum Parpol Ternyata Mantan Kekasih Atta Halilintar

Senin, 07 Oktober 2024 | 14:01

UPDATE

Kasus Korupsi PT Timah, Sandra Dewi Siap jadi Saksi Buat Suaminya di Depan Hakim

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:05

Banjir Rendam 37 Gampong dan Ratusan Hektare Sawah di Aceh Utara

Rabu, 09 Oktober 2024 | 22:00

Perkuat SDM, PDIP-STIPAN kembali Teken MoU Kerja Sama Bidang Pendidikan

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:46

Soal Kementerian Haji, Gus Jazil: PKB Banyak Speknya!

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:34

Pemerintah Harus Bangun Dialog Tripartit Bahas Kenaikan UMP 2025

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:24

PWI Sumut Apresiasi Polisi Tangkap Pembakar Rumah Wartawan di Labuhanbatu

Rabu, 09 Oktober 2024 | 21:15

Kubu Masinton Pasaribu Berharap PTTUN Medan Tolak Gugatan KEDAN

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:59

PKB Dapat Dua Kursi Menteri, Gus Jazil: Itu Haknya Pak Prabowo

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:54

MUI Minta Tokoh Masyarakat dan Ulama Turun Tangan Berantas Judol

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:43

Bertemu Presiden AIIB, Airlangga Minta Perluasan Dukungan Proyek Infrastruktur di Indonesia

Rabu, 09 Oktober 2024 | 20:22

Selengkapnya