Berita

Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule/Net

Politik

Ketum ProDEM: Demokrasi Harus Mencerdaskan, Penundaan Pemilu Itu Kejahatan Konstitusi

RABU, 30 MARET 2022 | 18:51 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden belum juga mereda. Sekalipun sejumlah lembaga survei memastikan mayoritas rakyat Indonesia menolak isu tersebut.

Selain penolakan yang masif dari masyarakat, Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule mengingatkan bahwa ada pelanggaran konstitusi dalam wacana tersebut. Bahkan parahnya lagi, bagi kelompok aktivis pro demokrasi, penundaan pemilu adalah bagian dari kejahatan konstitusi.

“Menunda pemilu atau ingin perpanjang masa jabatan presiden, bukan saja bertentangan dengan konstitusi negara, juga merupakan kejahatan konstitusi,” tegasnya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (30/3).

Iwan Sumule mengingatkan bahwa pemimpin di Indonesia seharusnya belajar pada sejarah. Di mana penguasa yang bernafsu untuk melanjutkan masa jabatannya selalu tumbang oleh rakyatnya sendiri.

Menurutnya, lubuk hati rakyat Indonesia memang menolak penguasa yang kebablasan. Untuk itu sistem demokrasi hadir untuk membatasi masa kekuasaan pemimpin agar tidak menjadi otoriter dan korup.

Demokrasi adalah sistem yang mencerdaskan rakyat dan penguasa untuk bisa bekerja dari, oleh, dan untuk rakyat. Maka itu, syarat utama demokrasi adalah kecerdasan dari penguasa untuk mengimplementasikan sistem tersebut dengan baik.  

“Sistem demokrasi dianut untuk membatasi kekuasaan, agar tak otoriter. Berdemokrasi itu mencerdaskan, karena dibutuhkan kecerdasan,” tutupnya.

Wacana penundaan pemilu sempat didengungkan oleh sekelompok elite partai koalisi, menteri, dan menko. Teranyar, Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) sesumbar bahwa mereka akan mendeklarasikan dukungan presiden 3 periode. Terang-terangan mereka menyebut deklarasi akan dilakukan usai lebaran.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

CEO Coinbase Umumkan Pernikahan, Netizen Seret Nama Raline Shah yang Pernah jadi Istrinya

Kamis, 10 Oktober 2024 | 09:37

Jokowi Tak Salami Try Sutrisno, Dewan Pembina PKP Angkat Bicara

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:45

UPDATE

Dua Tokoh Sumut Raih Penghargaan Karang Taruna 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:03

Telkom Sabet Penghargaan dalam Ajang BUMN Learning Festival 2024

Jumat, 18 Oktober 2024 | 16:02

Kim Jong Un Pertegas Status Korsel Musuh Korut

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:53

Cek Pasukan Pengaman Pelantikan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:47

Megawati dan Sejumlah Elite PDIP Hadiri Sidang Doktoral Hasto di UI

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:28

100 Ribu Prajurit TNI Siap Amankan Pelantikan Prabowo-Gibran

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:22

Iran: Pembunuhan Yahya Sinwar Perkuat Semangat Perlawanan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:21

KPK Panggil Istri dan Anak Mantan Sekretaris Barantan di Kasus Korupsi X-ray Kementan

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:17

Pembantaian Maling Motor di Bekasi

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:11

PalmCo Scholarship Berikan Beasiswa dan Peluang Bekerja

Jumat, 18 Oktober 2024 | 15:04

Selengkapnya