Berita

Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazroue/Net

Dunia

UEA: Tidak Ada yang Bisa Menggantikan Minyak Rusia

SELASA, 29 MARET 2022 | 06:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Pasar energi dunia membutuhkan minyak Rusia dan tidak ada produsen yang dapat menggantikannya.

Menteri Energi Uni Emirat Arab (UEA) Suhail al-Mazroue mengatakan itu dengan mengungkapkan bahwa Rusia memproduksi sekitar 10 juta barel minyak per hari, yang menjadikannya anggota penting dari aliansi energi OPEC+.

“Kesampingkan dulu soal politik, volume itu diperlukan hari ini,” kata al-Mazrouei, selama forum energi di Dubai, seperti dikutip dari RT.
 

 
"Kecuali seseorang bersedia datang dan memberikan jumlah itu. (Namun) kami tidak melihat seseorang dapat menggantikan Rusia," tambahnya.

Rusia adalah pengekspor minyak mentah terbesar kedua di dunia setelah Arab Saudi.  

Setelah operasi militer Rusia di Ukraina, beberapa negara, yang dipimpin oleh AS, telah berjanji untuk berhenti membeli minyak dan gas Rusia.  

Amerika Serikat, Eropa, dan lainnya telah meminta produsen minyak Teluk Arab untuk meningkatkan produksi dan membantu menurunkan harga minyak mentah, yang pada satu titik melonjak di atas 120 dolar AS per barel.

Badan Energi Internasional mengumumkan awal bulan ini bahwa mereka telah memutuskan untuk melepaskan 60 juta barel minyak dari cadangan daruratnya, mengatakan bahwa pasar minyak global sudah ketat dengan harga yang sangat fluktuatif dan persediaan komersial pada level terendah sejak 2014.

Namun, banyak yang menyatakan keraguan tentang apakah mungkin membuang sumber daya energi dari Rusia.

Pekan lalu, UE bahka memutuskan mundur dari memberlakukan embargo pada minyak mentah dan produk minyak Rusia, meskipun ada tekanan dari AS.

"Embargo langsung terhadap bahan bakar fosil Rusia dari satu hari ke hari berikutnya berarti menjerumuskan negara kita dan seluruh Eropa ke dalam resesi,” kata Kanselir Jerman Olaf Scholz pekan lalu.

Eropa mendapatkan hampir 30 persen minyak mentahnya dan sekitar 50 persen produk minyak buminya dari Rusia.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya