Berita

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo saat temui mahasiswa yang unjuk rasa terkai Desa Wadas/Repro

Politik

Mahasiswa Jateng Masih Bergerak Tuntut Keadilan di Wadas, Ganjar Malah Minta Dihormati

RABU, 23 MARET 2022 | 14:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Dukungan terhadap warga Desa Wadas, Purworejo, Jawa Tengah, masih terus dilakukan sejumlah mahasiswa di Semarang hingga Selasa kemarin (22/3).

Terdapat ratusan mahasiswa yang melakukan aksi di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, di Jalan Pahlawan, Mugassari, Semarang Selatan.

Dalam sebuah video berdurasi 2.20 menit yang diunggah akun Twitter Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo pada Rabu (23/3), para mahasiswa bernyanyi menyindir Ganjar yang tak kunjung menemui mereka.


"Ganjarnya mana, Ganjarnya mana, Ganjarnya mana?" begitu para mahasiswa bernyanyi.

Tak lama setelah itu, Ganjar nampak keluar dari gedung Kantor Gubernur Jawa Tengah menemui para mahasiswa yang mendemonya, dan mendengarkan tuntutan untuk keadilan warga Desa Wadas.

"Tuntutan kami, satu, memerintahkan yang terhormat Bapak Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo untuk menghentikan penambangan (batu andesit) di Desa Wadas," ujar salah seorang pendemo.

Selain itu, pendemo lainnya juga menyampaikan keluhan masyarakat Desa Wadas terkait dengan sumber air yang berpotensi rusak akibat penambangan batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener.

"Lha yang tadinya airnya gratis tiba-tiba kita harus pakai PAM. Ternyata kita kan harus bayar itu. Itu kan bagaimana kita mau bilang tanah air, wong airnya bayar kok. Ya itukan bukan tanah airku lagi," heran pendemo menyampaikan.

Merespon tuntutan dan keluhan tersebut, Ganjar menyampaikan sesuatu yang masih sama dengan yang dia sampaikan sebelum-sebelumnya. Yaitu, soal rekomendasi Komnas HAM.

"Dari Komnas HAM menyampaikan banyak hal, kaitannya dengan sosialisasi yang pada saat awal mungkin tidak mengena sampai ke warga. Tapi saya memegang apa yang menjadi rekomendasi Komnas HAM, 'Pak Gubernur tolong lakukan dialog', kami lakukan dialog," kata Ganjar.

Selain itu, Ganjar juga memastikan Polisi sudah tidak berlalu lalang di Desa Wadas. Di samping itu, dia juga berjanji akan menjelaskan kepada mahasiswa untuk menjelaskan soal dampak lingkungan dari penambangan batu andesit di Wadas, termasuk terkait dengan data sumber air di sana.

"Apakah ini akan merusak lingkungan? Nah ini yang sebenarnya ingin saya jelaskan. Kalau kita ada tempat, bisa diwakili dari siapa teman-teman, kita boleh," ucap Ganjar.

"(Soal) mata air ada berapa? Saya ada datanya. Inilah yang kemudian sebenarnya mau kita share termasuk ke teman-teman mahasiswa. Terus semua bisa meng-exercise dan kita menjadi fair posisinya," sambungnya.

Tak sampai disitu, satu orang pendemo yang mewakili Lembaga Bantuan Hukum (LBH) setempat yang menyampaikan tuntutannya yang menginginkan Ganjar berjanji mengusut tuntas dugaan kasus kekerasan yang diterima Warga Wadas dari sejumlah oknum aparat keamanan.

"Apakah itu sudah Bapak jalani?" tanya perwakilan LBH yang mengikuti aksi tersebut, yang kemudian direspon Ganjar dengan menyatakan, "Mas tulis surat ke Kapolri, Mas!".

Kemudian, perwakilan LBH itu menjawab kepada Ganjar bahwa pihaknya sudah menemui Komnas HAM. Akan tetapi, Ganjar tetap bersikukuh bahwa pihak Pemprov Jawa Tengah sudah melakukan sejumlah rangkaian kerja untuk menyelesaikan kasus dugaan kekerasan yang dialami warga Wadas.

"Oke tidak apa-apa, itu saja lakukan.Karena kami sudah berbincang itu sampai kemudian Kantor KSP. Semua sudah dibicarakan di sana. Maksud saya, kasih penghormatan kepada kami yang sudah bekerja ini," ucap Ganjar.

"Apakah akan diusut? Sudah kita sampaikan langsung kepada institusi kepolisian. Dan LBH punya hak, LBH pasti tahu caranya. Bahkan kami siap komunikasi dengan LBH, dan anda boleh catat nomor telepon saya," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya