Berita

Presiden Serbia Aleksandar Vucic/Net

Dunia

Tidak akan Bergabung dengan NATO, Vucic: Serbia Tidak Bisa Melupakan Anak-anak yang Terbunuh pada Pengeboman Yugoslavia 1999

SELASA, 22 MARET 2022 | 07:36 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Ada banyak alasan mengapa Serbia tidak ingin bergabung dengan NATO. Sebagai negara yang bebas, Serbia menegaskan akan tetap bersikap netral secara militer. Lebih dari itu, Serbia tidak bisa melupakan bagaimana perang NATO menyebabkan anak-anak Serbia terbunuh.  

Dalam rapat umum di Kikinda pada Senin (21/3), Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengungkapkan ia masih sangat mengingat bagaimana agresi NATO terhadap Yugoslavia pada 1999 telah merenggut banyak nyawa.

"Ijinkan saya memberi tahu Anda sesuatu: tugas kita adalah memaafkan dan tugas kita adalah jangan melupakan. Jangan lupakan Bojana Tosic yang berusia 11 bulan, terbunuh di Merdare, dekat Kursumlija. Jangan lupakan Milica Rakic ​​kecil, terbunuh di Batajnica, dan jangan lupakan Sanja Milenkovic kecil, terbunuh di Varvarin. Kita tidak berhak untuk lupakan ini," ujarnya.

Ia percaya, saat ini Serbia sudah jauh lebih kuat dibandingkan saat orang-orang yang tidak bertanggung jawab, arogan, dan lancang, yang membom tanah Serbia dan mengobarkan perang agresinya.

"Saya percaya bahwa Serbia tidak boleh bergabung dengan NATO. Serbia adalah negara bebas dan negara yang netral secara militer. Serbia akan mempertahankan tanah dan langitnya sendiri. Tapi, jangan lupakan bahwa Serbia pernah punya cerita menyedihkan," ujarnya.

Pernyataan Vucic muncul menjelang peringatan pengeboman NATO di Yugoslavia yang terjadi pada 24 Maret 1999. Selama 78 hari terjadi kekerasan, teror dan penghancuran, yang mengubah arah sejarah Yugoslavia.

Pesawat NATO meluncurkan 38.000 serangan mendadak dan melakukan 10.000 serangan bom di mana target utamanya adalah Beograd, Pristina di Kosovo, Podgorica di Montenegro dan beberapa kota lainnya. Yugoslavia, sehari sebelumnya, telah mengumumkan keadaan darurat.

Pemboman itu menewaskan 3.500-4.000 jiwa, dan 10.000 lainnya terluka parah. Kebanyakan yang terkena adalah penduduk sipil dan anak-anak.

Selama tiga bulan pengeboman, pasukan NATO menjatuhkan 15 ton depleted uranium ke Serbia dalam bentuk bom dan peluru. Pemboman itu menciptakan penyakit kanker, dan Serbia menjadi negara dengan peningkatan kanker tertinggi di Eropa.

Dalam sepuluh tahun pertama setelah pemboman, sekitar 30.000 orang terkena kanker dan 10.000-18.000 di antaranya meninggal akibat kanker yang mengganas.

“Serangan jahat, mengerikan, subversif, pengecut oleh tentara NATO di Serbia dan Yugoslavia adalah bukti kebijakan neo-Nazi AS dan satelitnya. Serbia akan mempertahankan diri melawan agresor dan akan mengalahkan musuh,” Vucic perah berpidato demikian, seperti dikutip RTS

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

UPDATE

Hadiri Halal Bihalal Ansor, Kapolda Jateng Tegaskan Punya Darah NU

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:19

Bursa Bacalon Wali Kota Palembang Diramaikan Pengusaha Cantik

Jumat, 03 Mei 2024 | 06:04

KPU Medan Tunda Penetapan Calon Terpilih Pileg 2024

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:50

Pensiunan PNS di Lubuklinggau Bingung Statusnya Berubah jadi Warga Negara Malaysia

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:35

Partai KIM di Kota Bogor Kembali Rapatkan Barisan Jelang Pilkada

Jumat, 03 Mei 2024 | 05:17

PAN Jaring 17 Kandidat Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bengkulu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:58

Benny Raharjo Tegaskan Golkar Utamakan Kader untuk Pilkada Lamsel

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:41

Pria di Aceh Nekat Langsir 300 Kg Ganja Demi Upah Rp50 Ribu

Jumat, 03 Mei 2024 | 04:21

Alasan Gerindra Pagar Alam Tak Buka Pendaftaran Bacawako

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:57

KPU Tubaba Tegaskan Caleg Terpilih Tidak Dilantik Tanpa Serahkan LHKPN

Jumat, 03 Mei 2024 | 03:26

Selengkapnya