Berita

Mantan Menteri Keuangan Afganistan, Khalid Payenda, kini menjadi sopir Uber di AS untuk menghidupi keluarganya/Net

Dunia

Nasib Khalid Payenda, Dari Menteri Keuangan Afghanistan Kini Jadi Sopir Uber di Washington DC

SENIN, 21 MARET 2022 | 03:33 WIB | LAPORAN: SULTHAN NABIL HERDIATMOKO

Beberapa hari sebelum Afghanistan jatuh ke tangan Taliban Agustus lalu, Presiden Ashraf Ghani sempat melarikan diri ke Uni Emirat Arab. Dia diduga ikut membawa harta sebesar 169 juta dolar AS dari perbendaharaan negaranya.

Sayang, nasib Menteri Keuangan era Ashraf Gani, Khalid Payenda, tak sebagus mantan bosnya itu. Enam bulan kemudian, Khalid Payenda justru harus kerja keras menjadi sopir Uber di Washington DC, Amerika Serikat, guna menyambung hidup.

“Jika saya menyelesaikan 50 perjalanan dalam dua hari ke depan, saya menerima bonus 95 dolar,” kata Payenda kepada Washington Post, dari belakang kemudi Honda Accord, Minggu (20/3).

Miris. Sebab, pria berusia 40 tahun itu pernah mengawasi anggaran 6 miliar dolar AS yang didukung AS. Washington Post melaporkan, dalam satu malam awal pekan ini, Khalid Peyenda menghasilkan sedikitnya 150 dolar AS untuk 6 jam kerja, tidak termasuk biaya perjalanannya.

Payenda mengatakan kepada media itu bahwa ia sudah menyesuaikan diri dengan kepindahannya dari Kabul ke Washington.

Dia mengaku bersyukur atas kesempatan untuk dapat menghidupi keluarganya, namun ia juga menceritakan keluh kesahnya di hari-hari ini.

“Saat ini, saya tidak punya tempat. Saya tidak termasuk di sini dan saya tidak pantas di sana. Saya merasa kosong,” ujar Payenda.

Washington Post menggambarkan pengalaman Payenda pada akhir 2020, ketika ibunya meninggal karena Covid-19 di rumah sakit Kabul. Dia menjadi Menteri Keuangan setelah itu.

Namun Payenda mengatakan, “Bila saya balik ke waktu itu, mungkin saya tidak akan melakukannya.”

“Saya melihat banyak keburukan, dan kami gagal. Saya adalah bagian dari kegagalan. Sulit ketika Anda melihat kesengsaraan orang-orang dan anda merasa bertanggung jawab,” tambahnya.

Lanutu Payenda, ia yakin orang Afghanistan tidak memiliki keinginan kolektif untuk melakukan reformasi. Sebab, AS telah mengkhianati komitmennya terhadap demokrasi dan hak asasi manusia, setelah menjadikan Afghanistan sebagai pusat kebijakan usai tragedi 9/11.

“Mungkin ada niat baik pada awalnya, tetapi Amerika Serikat mungkin tidak bermaksud demikian,” sebut Payenda.

Payenda mengundurkan diri sebagai Menteri Keuangan seminggu sebelum Taliban merebut Kabul, karena hubungannya dengan Ghani memburuk.

Khawatir presiden akan menangkapnya, dia pergi ke AS, di mana dia bergabung dengan keluarganya.

“Kami memiliki 20 tahun dan dukungan seluruh dunia untuk membangun sistem yang akan bekerja untuk rakyat. Sayangnya, yang kami bangun hanyalah rumah kartu yang runtuh dengan sekejap. Rumah kartu yang dibangun di atas dasar korupsi,” pungkasnya.

Kini Payenda hanya bisa melihat Afghanistan yang menghadapi krisis kemanusiaan dan ekonomi, di mana asetnya dibekukan dan terputus dari bantuan internasional.

Populer

Demo di KPK, GMNI: Tangkap dan Adili Keluarga Mulyono

Jumat, 20 September 2024 | 16:22

Mantan Menpora Hayono Isman Teriak Tanah Keluarganya Diserobot

Jumat, 20 September 2024 | 07:04

KPK Ngawur Sebut Tiket Jet Pribadi Kaesang Rp90 Juta

Rabu, 18 September 2024 | 14:21

Kaesang Kucing-kucingan Pulang ke Indonesia Naik Singapore Airlines

Rabu, 18 September 2024 | 16:24

Fufufafa Diduga Hina Nabi Muhammad, Pegiat Medsos: Orang Ini Pikirannya Kosong

Rabu, 18 September 2024 | 14:02

Kaesang Bukan Nebeng Private Jet Gang Ye, Tapi Pinjam

Rabu, 18 September 2024 | 03:13

Diungkap Roy Suryo, Fufufafa Rajin Akses Situs Porno Lokal dan Mancanegara

Senin, 16 September 2024 | 07:44

UPDATE

Pemindahan IKN Diklaim Disetujui Rakyat, Prabowo Harus Melanjutkan

Kamis, 26 September 2024 | 23:57

Astrid Nadya Kembali Terpilih sebagai Presiden OIC Youth Indonesia

Kamis, 26 September 2024 | 23:44

Kapolri Dorong Korlantas Terus Berinovasi

Kamis, 26 September 2024 | 23:21

Pasangan RIDO Bakal Berdayakan Pensiunan ASN untuk Menghijaukan Jakarta

Kamis, 26 September 2024 | 22:47

Peserta Pilgub Sumut Agar Adu Gagasan, Bukan ‘Gas-Gasan’

Kamis, 26 September 2024 | 22:21

Punya Empat Lawan, Elektabilitas Agung-Markarius Sudah di Atas 50 Persen

Kamis, 26 September 2024 | 22:20

KPK Cekal 3 Tersangka Suap IUP Kaltim

Kamis, 26 September 2024 | 22:07

Kejati Sumut Tahan 5 Tersangka Dugaan Korupsi PT Angkasa Pura II Kuala Namu

Kamis, 26 September 2024 | 21:55

Lewat Hilirisasi, Jokowi Dinilai Sukses Jaga Stabilitas Ekonomi

Kamis, 26 September 2024 | 21:46

Pernah Tempati Asrama Muhammadiyah, Aktivis Ciputat Ini Kini Dilantik jadi Anggota DPRD Labura

Kamis, 26 September 2024 | 21:44

Selengkapnya