Berita

Gatot Nurmantyo/Net

Politik

Gatot Nurmantyo: Logika Legislatif dan Eksekutif Senang Jika Pemilu Ditunda untuk Langgengkan Kekuasaannya

JUMAT, 18 MARET 2022 | 22:49 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mengatakan orang yang menginginkan penundaan Pemilu memiliki logika berpikir ingin berkuasa secara terus menerus untuk kepentingannya sendiri.

"Logika berpikirnya begini, kalau saya sebagai anggota DPR tentunya dengan perpanjangan 3 tahun, logika berpikir saya ya senang dong,” ucap Gatot saat ditemui Kantor Berita Politik RMOL di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (18/3).

Menurutnya, eksekutif dan legislatif yang mewacanakan penundaan Pemilu berpikir tidak akan mengeluarkan uang terlalu banyak. Sebab, dua tahun penundaan merupakan waktu yang singkat untuk menggelontorkan uang untuk kepentingan politik.

"Tidak usah keluarkan duit untuk kampanye, saya tambah 3 tahun posisi saya tidak berubah kan sama-sama senang, DPR juga senang yang senep kan rakyat seperti itu logika berpikirnya,” katanya.

"Jadi kalau sekarang ini pakai gampang-gampang sajalah ngelihatnya, kalau seperti itu,” imbuhnya.

Pihaknya menambahkan, jika ada perpanjangan masa jabatan presiden, pasti ada dukungan langsung di legislatif dalam hal ini DPR, MPR dan DPD RI.

Secara logika, kata Gatot, akan membuat senang para politisi yang berkuasa, sehingga akan menambahkan masa jabaatannya lagi hingga lima tahun atau tiga periode.

"Maka kalau ada perpanjangan pasti ada dukungan dari DPR, kalau tidak, tidak mungkin. Logika berpikir saya sebagai anggota DPR yang nikmat-nikmat saja tidak usah kampanye tidak usah apa, tambah 3 tahun nanti tambah lagi 2 tahun,” ucapnya.

Gatot justru mempertanyakan kepada para wakil rakyat dan juga pejabat tinggi negara yang meminta penundaan Pemilu. Atas dasar apa mereka bisa duduk nyaman di kursi jabatannya saat ini.

“Sekarang ini yang perlu ditanyakan adalah DPR itu bisa duduk di situ oleh siapa? kan saya bilang mereka yang senang rakyat yang senep. Berarti kalau dia duduk di situ mendukung pertambahan itu menggunakan legalitasnya sebagai apa suara rakyat atau suara pribadi masing-masing?” tanyanya.

“Pasti Mereka pun berpikir oh nanti akan dipilih oleh rakyat karena dia bertahan dengan kehendak rakyat dan konstitusi Nah sekarang kan sudah muncul jangan pilih partai ini  maka mereka berpikir untuk membuat partai baru itu bisa terjadi,” tutupnya.

Populer

Pemuda Katolik Tolak Program Transmigrasi di Papua

Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:45

Akbar Faizal Sindir Makelar Kasus: Nikmati Breakfast Sebelum Namamu Muncul ke Publik

Senin, 28 Oktober 2024 | 07:30

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

Ketum PITI Sayangkan Haikal Hasan Bikin Gaduh soal Kewajiban Sertifikasi Halal

Kamis, 31 Oktober 2024 | 20:01

Inilah Susunan Dewan Komisaris IPC TPK Baru

Jumat, 01 November 2024 | 01:59

Komandan IRGC: Serangan Balasan Iran Melampaui Ekspektasi Israel

Jumat, 01 November 2024 | 12:04

Hizbullah Bombardir Pangkalan Militer Israel Pakai Rudal, Sirine Berdengung Kencang

Sabtu, 02 November 2024 | 18:04

UPDATE

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Didukung UEA

Kamis, 07 November 2024 | 05:56

Comeback Dramatis, Atletico Bikin PSG Menangis

Kamis, 07 November 2024 | 05:40

Presiden Prabowo Ucapkan Selamat kepada Donald Trump

Kamis, 07 November 2024 | 05:23

Sempat Buron, Oknum Kiai Cabul di Bangkalan Ditangkap di Probolinggo

Kamis, 07 November 2024 | 05:06

Usai Minta Restu Jokowi, Herman Deru Dapat Dukungan Penuh Kaesang Pangarep

Kamis, 07 November 2024 | 04:46

Dukung Kebijakan Kendaraan Dinas Produksi Lokal, Pemprov Lampung Siapkan Anggaran

Kamis, 07 November 2024 | 04:34

Jelang SEA Games 2025, 20 Pebasket Putri Benahi Fisik di Surabaya

Kamis, 07 November 2024 | 04:17

Hore! Gaji Guru Akan Naik

Kamis, 07 November 2024 | 03:55

Sekjen PDIP: Sawung Jabo Seorang Maestro!

Kamis, 07 November 2024 | 03:35

Selengkapnya