Berita

Tokoh senior DR. Rizal Ramli/Net

Publika

Rizal Ramli: Peng-Peng Merajalela di Masa Emas Oligarki Era Jokowi ...

SELASA, 15 MARET 2022 | 08:38 WIB | OLEH: ARIEF GUNAWAN*

WIETEKE Van Dort menangisi berakhirnya masa keemasan Belanda di Nusantara melalui lagu Poor Den Haag.

Penyanyi kabaret terkenal Belanda kelahiran Surabaya itu mengibaratkan Negeri Kincir Angin setelah peristiwa Penyerahan Kedaulatan 1949 bagaikan perempuan yang mendadak miskin dan menjanda. Karena kehilangan suaminya yang kaya, yaitu Indonesia.

Di Belanda kurikulum sejarah mengaburkan fakta bahwa mereka telah ratusan tahun menjajah. Periode kolonialisasi mereka sebut Gouden Eeuw (Zaman Keemasan).


Indonesia diposisikan sebagai Nederland Overseas (Nederland in The Tropics).

Hilangnya Zaman Keemasan ini juga ditangisi oleh para pembesar Belanda yang berkata:

Indie Verloren, Rampsoed Geboren, Hindia Hilang, Maka Lahirlah Malapetaka ...

Sebab apalah arti Belanda tanpa koloni kaya seperti Indonesia.

Itulah sebabnya Pangeran Bernhard ingin jadi Oonderkoning (Raja Muda). Suami Ratu Belanda, Juliana, ini kirim Westerling membantai rakyat dan berkongsi dengan para elit pengkhianat untuk memperpanjang masa keemasan Belanda di Indonesia.

Spirit Oonderkoning sekarang rupanya terjadi lagi, dengan pemeran berbeda dan lakon serupa tetapi tak sama. Bentuknya dengan memperpanjang masa jabatan presiden dengan melanggar konstitusi, klaim  “big data” manipulatif, sawer duit buat PollsterRp dan tekan parpol untuk memperpanjang masa keemasan oligarki.

“Masa keemasan oligarki terjadi di era Jokowi. Oligarki menjadi bagian dari kekuasaan. Mereka bisa ngatur undang-undang dan kebijakan,” tandas tokoh nasional Dr Rizal Ramli di akun twitter-nya baru-baru ini.

Hal lainnya, Rizal Ramli juga memperingatkan praktik Peng-Peng (penguasa merangkap pengusaha) kini semakin merajalela. Mereka memperdagangkan jabatan demi proyek dan keuntungan pribadi.

“Itulah alasan mengapa mereka ingin nambah tiga periode untuk masa jabatan presiden. Karena untuk meneruskan penyedotan rente dan melindungi diri dari hukum,” tandasnya lagi.

Istilah Peng-Peng yang diintrodusir oleh Rizal Ramli ini dalam bahasa Belanda ternyata ada padanannya, yaitu Opperkoopman.

Para penguasa VOC dulu umumnya adalah penguasa merangkap pengusaha (pedagang) yang disebut Opperkoopman. Selain bekerja untuk VOC mereka juga bekerja untuk keuntungan diri sendiri.

Itulah sebabnya VOC bangkrut karena korupsi dan hutang, akibat ulah Opperkoopman alias Peng-Peng.

Ironisnya para Opperkoopman ini banyak yang mencapai puncak karir dengan menjadi Gubernur Jenderal. Suatu keadaan yang mirip dengan saat ini, Opperkoopman berkongsi dengan oligarki untuk meneruskan masa keemasan, yang tak lain untuk menggasak Republik hingga ludes dan berantakan seperti sekarang.

Penulis adalah pemerhati sejarah

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya