Berita

Presiden RI Joko Widodo diharapkan bisa bersikap tegas soal penundaan Pemilu 2024/Net

Politik

Jika Presiden Tak Tegas Hentikan Polemik Penundaan Pemilu 2024, Masyarakat Bisa Naik Pitam

MINGGU, 13 MARET 2022 | 02:24 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pendispilinan yang lemah dari Presiden RI Joko Widodo terhadap oknum-oknum di lingkaran pemerintah yang menggaungkan isu penundaan pemilu mengundang protes dari masyarakat pegiat pemilu.

Bahkan disampaikan Koordinator Nasional (Kornas) Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Nurlia Dian Paramita, masyarakat bisa saja naik pitam apabila Presiden tidak tegas menyatakan menolak isu penundaan Pemilu Serentak 2024.

Hal tersebut disampaikan Nurlia Dian Paramita dalam diskusi virtual Bincang Buku "Demokrasi di Indonesia dari Stagnasi ke Regresi", pada Sabtu (12/3).

Sosok yang kerap disapa Mita ini menjelaskan, hingga hari ini masyarakat masih menggunakan cara-cara yang lunak untuk menolak isu penundaan pemilu yang coba terus digaungkan pihak-pihak di lingkaran pemerintah maupun pendukung Jokowi.

"Saya khawatir, karena melihat ada upaya sistematis yang dilakukan. Kalau bicara risiko, ini bagian dari risiko," ujar Mita.

Menurut Mita, pernyataan terbaru Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menunjukkan adanya upaya terstruktur, sistematis, dan masif (TSM) dari pihak-pihak yang mendukung adanya penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.

Pasalnya, Luhut kembali menyampaikan penegasan terkait sikapnya yang mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo hingga 2027.

Bahkan, purnawirawan TNI AD tersebut juga menjadikan analisis Big Data sebagai landasan untuk menggolkan ide penundaan pemilu, yang isinya menyebut mayoritas pemilih Partai Demokrat, PDI Perjuangan, dan Partai Gerindra, sepakat jika pemilu ditunda.

"Ada dua dimensi yang berjalan. Di satu sisi ada penjelasan dari pemerintah soal ketetapan jadwal pemilu. Tapi di sisi lain dikatakan anggaran pemilu terlalu besar, kemudian ada opsi ditunda. Akhirnya masyarakat bingung," kata Mita.

"April ini kan seharusnya sudah masuk tahap verifikasi parpol (peserta Pemilu Serentak 2024), untuk mengisi. Maka dari itu ada hal-hal yang kemudian dikhawatirkan, apabila tahapan tidak ditetapkan, dan anggaran masih dipermasalahkan," sambungnya.

Lebih lanjut, Mita mengingatkan pemerintah bahwa masyarakat sipil menyampaikan segala pendapatnya terkait dengan wacana penundaan pemilu. Namun, apabila masih belum ada itikad baik pemerintah melanjutkan proses penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024, maka bukan tidak mungkin masyarakat akan memilih turun ke jalan.

"Masyarakat sipil sudah mendorong, membuka petisi dan lain-lain, hanya saja yang belum turun ke jalan. Karena kami lebih ke pendekatan konsolidasi, ke proses yang lebih soft," ucapnya.

"Tapi kalau kita melihat arahnya seperti ini berarti ada opsi yang harus dilakukan ke depan. Kalau memang harus turun ke jalan ya harus. Karena kita tidak bisa terus melakukan upaya-upaya yang normatif terus," demikian Mita.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Warganet Beberkan Kejanggalan Kampus Raffi Ahmad Peroleh Gelar Doktor Kehormatan

Senin, 30 September 2024 | 05:26

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

UPDATE

Penyelundupan BBL Senilai Rp13,2 Miliar Berhasil Digagalkan di Batam

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:39

Perkuat Konektivitas, Telkom Luncurkan Layanan WMS x IoT

Jumat, 11 Oktober 2024 | 03:13

Pesan SBY ke Bekas Pembantunya: Letakkan Negara di Atas Partai

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:49

Wasit Ahmed Al Kaf Langsung Jadi Bulan-bulanan Netizen Indonesia

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:21

Fraksi PKS Desak Pemerintah Berantas Pembeking dan Jaringan Judol

Jumat, 11 Oktober 2024 | 02:00

Jenderal Maruli Jamin Pelantikan Prabowo-Gibran Tak Ada Gangguan

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:47

Telkom Kembali Masuk Forbes World’s Best Employers

Jumat, 11 Oktober 2024 | 01:30

Indonesia Vs Bahrain Imbang 2-2, Kepemimpinan Wasit Menuai Kontroversi

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:59

AHY Punya Kedisiplinan di Tengah Kuliah dan Aktivitas Menteri

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:38

Mantan Panglima Nyagub, TNI AD Tegaskan Tetap Netral di Pilkada 2024

Jumat, 11 Oktober 2024 | 00:17

Selengkapnya