Berita

Ilustrasi Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror/Net

Politik

Amnesty International: Perlu Diusut Jika Ada Dugaan Kematian Dokter Sunardi Tidak Wajar

SABTU, 12 MARET 2022 | 13:17 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kematian Dokter Sunardi saat ditangkap Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror di Surakarta, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu didesak oleh sejumlah kalangan untuk dilakukan pengusutan.

Salah satu yang mendorong adanya pemeriksaan sebab kematian Dokter Sunardi ialah Direktur Amnesty International Indonesia, Usman Hamid.

"Saya kira kalau ada dugaan kejahatan di balik kematian itu harus diusut,"ujar Usman disela kesempatannya saat mengisi diskusi virtual Bincang Buku Demokrasi di Indonesia dari Stagnasi ke Regresi, yang diselenggarakan pada Sabtu (12/3).

Menurut Usman, pihak keluarga Dokter Sunardi juga memiliki hak untuk menuntut secara hukum, agar bisa diusut tuntas kematian yang disebabkan penembakan oleh Tim Densus 88 Antiteror saat proses penangkapan.

"Apabila ada dugaan pelanggaran HAM dan atau kejahatan lainnya (boleh dituntut)," imbuh Usman menegaskan.

Lebih lanjut, Usman yang juga menjabat sebagai Co Founder Public Virtue Institute menegaskan, apabila ada dugaan atau kecurigaan yang cukup mendasar dari kematian Dokter Sunardi, maka harus ada upaya mendorong pemeriksaan.

"Misalnya upaya mendorong pemeriksaan forensik terhadap jenazahnya, meskipun sudah dimakamkan. Tapi tetap dimungkinkan dilakukan analisis forensik entah dari gigi atau rambut untuk menelusuri kematian-kematiannya itu dari apa," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Misi Dagang ke Maroko Catatkan Transaksi Potensial Rp276 Miliar

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:51

Zita Anjani Bagi-bagi #KopiuntukPalestina di CFD Jakarta

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:41

Bapanas: Perlu Mental Berdikari agar Produk Dalam Negeri Dapat Ditingkatkan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:33

Sadiq Khan dari Partai Buruh Terpilih Kembali Jadi Walikota London

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:22

Studi Privat Dua Hari di Taipei, Perdalam Teknologi Kecantikan Terbaru

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:14

Kekuasaan Terlalu Besar Cenderung Disalahgunakan

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:09

Demi Demokrasi Sehat, PKS Jangan Gabung Prabowo-Gibran

Minggu, 05 Mei 2024 | 09:04

Demonstran Pro-Palestina Lakukan Protes di Acara Wisuda Universitas Michigan

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:57

Presidential Club Patut Diapresiasi

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:37

PKS Tertarik Bedah Ide Prabowo Bentuk Klub Presiden

Minggu, 05 Mei 2024 | 08:11

Selengkapnya