Berita

Kepala Staf Valery Gerasimov, Presiden Rusia Vladimir Putin, Menteri Pertahanan Jenderal Sergei Shoigu/Net

Dunia

Selain Putin, Ada Dua Orang Lain yang Pegang "Tombol Merah" Senjata Nuklir Rusia

JUMAT, 04 MARET 2022 | 17:43 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Di tengah eskalasi konflik di Ukraina, publik semakin khawatir dengan penggunaan senjata nuklir oleh Rusia. Terutama setelah Presiden Vladimir Putin menyiagakan pasukan nuklirnya pada Minggu (27/2).

Berkali-kali, dalam pidatonya, Putin secara terang-terangan mengancam Barat bahwa Rusia adalah kekuatan nuklir dan memiliki gudang senjata nuklir yang luas.

Pernyataan tersebut memicu ketakutan di masyarakat internasional mengingat negara tersebut memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia.


Menurut Institut Perdamaian Stockholm, Rusia diperkirakan memiliki 6.255 senjata nuklir, lebih besar dari Amerika Serikat (AS) yang memiliki 5.500 senjata nuklir.

Menurut Mayor Jenderal Boris Solovyov, perintah Putin untuk menyiagakan pasukan nuklir merupakan tahap kedua sebelum kesiapan tempur penuh.

Pada tahap selanjutnya, senjata akan dipersenjatai. Misalnya, rudal akan dilengkapi dengan hulu ledak nuklir. Ini berarti bahwa "tombol merah" dapat ditekan kapan saja.

Menurut BulgarianMilitary.com, ada tiga orang yang secara resmi memiliki akses "tombol merah" nuklir Rusia. Salah satunya tentu Putin. Dua orang lainnya adalah Kepala Staf Valery Gerasimov dan Menteri Pertahanan Jenderal Sergei Shoigu.

Ketiganya ada dalam daftar sanksi AS.

Solovyov menjelaskan, Putin tidak bisa meledakkan senjata nuklir sendirian.

"Tombol merah" hanya dapat ditekan dengan kode dari minimal dua orang tersebut. Artinya, Putin membutuhkan satu suara lain jika ingin menggunakan senjata nuklir.

“Sistem ini berfungsi sebagai perlindungan terhadap kesalahan serius dalam penggunaan senjata nuklir,” kata Solovyov.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya