Berita

Ilustrasi/Net

Dunia

Penasihat Presiden Suriah: Barat Langgar Janji Hentikan Ekspansi NATO ke Timur, Rusia Pun Tidak Punya Pilihan

SELASA, 01 MARET 2022 | 06:49 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Negara Barat, terutama Amerika Serikat, adalah pihak yang layak disalahkan karena memiliki peran dalam banyak ketegangan di dunia, termasuk ketegangan Rusia-Ukraina.

Penasihat Presiden Suriah Bouthaina Shaaban mengutuk kampanye kotor negara-negara Barat terhadap Rusia, dengan mengatakan mereka memutarbalikkan fakta, memperburuk situasi, dan memperparah krisis untuk mempertahankan hegemoni mereka di dunia.

Menurutnya, negara-negara Barat melanggar janji mereka untuk menghentikan ekspansi NATO ke arah timur, membuat Rusia tidak memiliki pilihan.


"Jika Rusia tidak mengambil langkah (untuk meluncurkan operasi militer khusus di Ukraina) itu bisa mengalami kerusakan yang jauh lebih serius," kata Shaaban, dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Al Ekhbariya.

NATO telah meningkatkan perang kata-katanya melawan Rusia sejak Kamis (24/2) ketika Presiden Vladimir Putin mengumumkan "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk "demiliterisasi" Republik Donetsk dan Lugansk di Ukraina Timur.

Shaaban mengingatkan bahwa manusia perlu menyadari kebutuhannya untuk membangun tatanan dunia baru berdasarkan penghormatan terhadap kedaulatan negara dan hukum internasional.

"Dunia sudah muak dengan hegemoni Barat," Shaaban menekankan.

Pejabat lain dari Kementerian Luar Negeri Suriah yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan, “Republik Arab Suriah menegaskan bahwa Rusia memiliki hak penuh untuk membela diri dan melawan bahaya yang mengancam rakyatnya dalam menghadapi upaya Barat dan AS untuk mengancam keamanan nasionalnya dan merusak stabilitasnya," katanya kepada kantor berita resmi Suriah SANA.

Sumber tersebut menambahkan bahwa negara-negara Barat dan AS khususnya, yang telah melanggar hukum internasional dan membantai jutaan orang tak bersalah melalui perangnya, termasuk Perang Korea, Perang Vietnam, dan perang di Afghanistan, Irak, dan Suriah.

Dia meminta masyarakat internasional untuk melawan kebijakan Barat dan AS, yang merupakan ancaman serius bagi perdamaian dan keamanan internasional.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya