Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Mau Tiga Periode, Pak Jokowi gak Ngeri Dikudeta Kaya Presiden Guinea?

SABTU, 26 FEBRUARI 2022 | 21:02 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kejadian di Guinea yang menggulingkan pemerintahan Presiden Alpha Conde menjadi satu peringatan bagi Presiden RI Joko Widodo untuk sadar diri dalam menanggapi isu perpanjangan masa jabatan presiden yang tengah berhembus kencang.

Begitu saran dari Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, untuk Jokowi yang disampaikan kepada Kantor Berta Politik RMOL pada Sabtu malam (26/2).

Menurut Jerry, Presiden Conde yang dikudeta pasukan elit tentara Guinea lantaran melakukan amandemen konstitusinya untuk memperpanjang masa jabatan presiden tak menutup kemungkinan terjadi di Indonesia.


"Kejadian kudeta di Guinea lantaran mengubah konstitusi. Saya kira Jokowi harus belajar dari kejadian Gueinea," ujar Jerry.

Di samping itu, Jerry melihat potensi chaos terjadi apabila Jokowi mengamini usul dari sejumlah ketua umum partai politik yang menginginkan Pemilu Serentak 2024 ditunda, dan berimplikasi pada keinginan sejumlah pihak untuk memperpanjang masa jabatan presiden menjadi 3 periode.

"Sementara kondisi bangsa lagi terpuruk, utang tak bisa dikendalilkan, harga sembako selangit bahkan sulit di dapat, ini berbahaya bagi bangsa," tuturnya.

Lebih dari itu, Jerry juga menilai salah satu alasan para ketum parpol menginginkan Jokowi tetap menjabat untuk ketiga kalinya lantaran kepuasan masyarakat tinggi terhadap kerja pemerintahan sekarang, sama sekali tidak masuk akal.

"Bisa saja survei ini dimunculkan untuk dijadikan pijakan bagi parpol dan kelompok irasional untuk mengubah aturan pemilu," kata Jerry.

Maka dari itu, Jerry menyarankan Jokowi untuk tidak mengambil langkah-langkah ambisius dengan emlanjutkan kepemimpinannya untuk periode yang ketiga. Karena menurutnya sudah sangat jelas aturan di dalam konstitusi melarang hal tersebut.

"Ingat catatan sejatrah, Indonesia pernah alami kudeta di era Soerharto. Hal demikian bisa terulang jika pemerintah menutup telinga dan mata alias tak mau belajar sejarah kelam bangsa," demikian Jerry.


Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya