Grafik elektabilitas Prabowo Subianto dan tokoh yang dianggap layak Capres 2024/Repro
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, pada awal tahun ini masih tercatat naik di dalam survei terbaru lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN).
Direktur SPIN, Igor Dirgantara menjelaskan, pihaknya mencatat kenaikan yang terjadi bukan hanya pada tahun ini, tapi sudah terlihat sejak survei Agustus dan Desember 2021.
"Elektabilitas Prabowo (Agustus 2021) naik 21,9 persen, kemudian 23,2 persen (Desember 2021) dan 24,5 persen pada Februari tahun ini," ujar Ogor dalam rilis surveinya yang diselenggarakan virtual pada Senin (14/2).
Igor menuturkan, elektabilitas Prabowo yang naik ini tercatat sebagai jawaban dari pertanyaan tertutup yang diberikan pada 1.230 responden oleh petugas survei di lapangan. Tim peneliti lapangan itu, dikatakan Igor, dengan mengajukan sejumlah nama-nama yang sedang tren menjadi bakal Capres 2024 dengan simulasi Pilpres dilaksanakan hari ini.
"Pertanyaan tertutup ini memudahkan warga yang berpendidikan rendah, sehingga lebih mudah buat mereka. Kalau pertanyaan terbuka berpotensi asal memilih, misalnya Rhoma Irama, Ayu Ting Ting, maka diberikan nama yang beken akhir-akhir ini potensi jadi bakal capres," ucapnya.
Selain itu, Igor juga menyebutkan bakal Capres lainnya yang elektabilitasnya berada satu atau dua tingkat di bawah Prabowo. Mereka ialah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.
Namun, dijelaskan Igor, nama Anies dan Ganjar memiliki elektabilitas yang pasang surut jika dilihat dari catatan hasil survei SPIN sejak Agustus 2021 lalu. Di mana, jika Prabowo konsisten Naik, elektabilitas Anies pada Agustus berada di kisaran 16,1 persen, namun melorot menjadi 13,1 persen pada Desember 2021.
"Tetapi pada Februari 2022 ini Pak Anies naik kembali meski sedikit, yakni 13,6 persen. Sedangkan Ganjar turun dari 15,6 persen di Agustus 2021 menjadi 13,1 persen pada Desember 2021," paparnya.
"Dan pada Februari (tahun) ini elektabilitasnya (Ganjar) turun lagi menjadi 12,8 persen, di bawah Anies. Dan ternyata yang kejar-kejaran Anies dan Ganjar. Pak Prabowo yang konsisten," tandas Igor.
