Presiden Joko Widodo saat meresmikan ruas Jalan Tol Binjai-Langsa sesi I Binjai-Stabat, Langkat, Sumatra Utara/Repro
Pembangunan infrastruktur jalan yang teroneksi dengan sentra-sentra produksi dan atau usaha masyarakat, diharapkan Presiden Joko Widodo, bisa meningkatkan daya saing produk dalam negeri.
Hal ini dikatakan presiden usai melihat sentra produksi jeruk yang sudah mampu bersaing dengan produk impor saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Jumat (4/2).
Dia mengatakan, harga jeruk yang dijual oleh sentra produksi di sekitar Langkat berhasil turun akibat akses jalan menuju pusat perdagangan sudah terkoneksi dengan baik.
"Kita ini sering kalah produk kita dengan barang impor, karena barang kita terlalu tinggi, dan itu disebabkan biaya logistik yang mahal. Tadi kita lihat, begitu jalannya diperbaiki biaya transportasi turun 75 persen," ujar Jokowi saat meresmikan ruas Jalan Tol Binjai-Langsa sesi I Binjai-Stabat, Langkat, Sumatra Utara.
Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menegaskan, pemerintah memiliki visi pembangunan infrastruktur jalan yang mampu mengembangkan potensi ekonomi di daerah-daerah seluruh Indonesia.
"Arahnya itu ke sana. Rakyat akan menikmati, petani akan menikmati, perkebunan akan menikmati, pariwisata akan menikmati kalau itu semua disambungkan, jalan utama tol ini disambungkan dengan kawasan produktif," katanya.
Jokowi memandang, pembangunan infrastruktur jalan yang baik tak hanya berefek pada kecepatan dalam konektivitas antar kabupaten/kota dan antar provinsi. Tapi juga akan mempermudah akses destinasi wisata yang ada.
"Di Sumatra Utara misalnya kawasan wisata Bukit Lawang di Bahorok, kawasan wisata Tangkahan, kawasan wisata rohani Tuan Guru di Tanjung Pura (Kabupaten) Langkat , dan ini kesempatan yang sangat baik untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada di Sumut, potensi-potensi yang dikelola oleh masyarakat lokal," tuturnya.
"Saya yakin dengan kemajuan infrastruktur ini kita bisa mengembangkan potensi-potensi yang ada di daerah," tutup Jokowi.
