Berita

Ketua Umum DPP PKB, Abdul Muhaimin Iskandar/Net

Politik

Disharmoni dengan PBNU, Posisi Cak Imin Ketum PKB Bisa Saja Terancam

RABU, 02 FEBRUARI 2022 | 00:40 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Indikasi disharmoni Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) disinyalir akan mengancam posisi Cak Imin sebagai orang nomor satu di PKB.

Cak Imin tidak hadir dalam acara pengukuhan PBNU periode 2022-2027 yang dipimpin oleh Yahya Cholil Staquf. Padahal para Ketua Umum Partai Politik telah diundang.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah berpendapat, Ketua Umum PBNU Gus Yahya adalah keturunan dari elite PKB yang berjasa melahirkan partai. Yakni ayahandanya KH Cholil Bisri pendiri partai dan pamannya Mustofa Bisri (Gus Mus) salah satu deklarator PKB.

Selain itu, analisa Dedi selama ini Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas selalu dikait-kaitkan sebagai sosok politisi yang dianggap paling layak menggeser Cak Imin dari Ketum PKB.

"Artinya, posisi Muhaimin di PKB bisa saja terancam, terlebih ketua PBNU hari ini adalah keluarga salah satu elite PKB yakni Menteri Agama yang potensial bersiap menggantikan Muhaimin," demikian kata Dedi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (1/2).

Menyikapi kondisi politik itu, Dedi menyarankan kepada Cak Imin untuk meningkatkan kewaspadaan atas indikasi disharmoni antara PKB dan PBNU belakangan ini.

Selain itu, untuk menjaga kapal PKB yang ia pimpin, Wakil Ketua DPR RI itu harus benar-benar lebih giat melakukan konsolidasi.

Indikasi disharmoni Cak Imin dengan PBNU kepemimpinan Gus Yahya terus menjadi sorotan banyak kalangan. Sebab selama kepemimpinan Said Aqil Siroj, PKB nampak memiliki keeratan politik dengan PBNU.

Bahkan dalam momentum politik seperti Pemilu legislatif, pemilihan presiden dan Pilkada, sikap politik antara PKB dan PBNU selalu seiring.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya