Berita

Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri saat bertemu dengan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti/Net

Politik

Gertak Apresiasi Pertemuan Firli-LaNyalla yang Membahas Threshold 0 Persen

RABU, 15 DESEMBER 2021 | 09:28 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Langkah Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Firli Bahuri bertemu dengan Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti membahas presidential threshold agar dihapus menjadi nol persen, diapresiasi Gerakan Rakyat Tolak Aktor Koruptor (Gertak).

“Kami mengapresiasi pertemuan positif ini,” ujar Sekretaris Jenderal Gertak Galih Dwi Syahputra kepada wartawan, Rabu (15/12).

Galih memastikan bahwa pihaknya akan mengawal langkah KPK dalam penegakan hukum dalam pemberantasan korupsi yang melibatkan pejabat pemerintah daerah maupun pusat. Salah satunya, dengan mewujudkan gagasan besar Firli Bahuri untuk membuat ongkos politik menjadi nol rupiah.


Adapun cara yang ditempuh untuk menuju gagasan tersebut, salah satunya adalah menghapus threshold atau ambang batas pencalonan dalam pemilu.

“Agar Indonesia maju dan sejahtera,” sambung Galih.

Ketua KPK Firli Bahuri ditemani dengan Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron, Alexander Marwata dan Nawawi Pomolango SAAT berkunjung ke DPD RI.

Mereka disambut LaNyalla yang didampingi Ketua Komite I DPD RI Fachrul Razi, senator Lampung Bustami Zainudin, Habib Abdurrahman Bahasyim (Kalimantan Selatan), Jialyka Maharani (Sumatera Selatan), M Nuh (Sumatera Utara), Ahmad Kanedi (Bengkulu), dan Sekjen DPD RI Rahman Hadi.

Dalam pertemuan itu, LaNyalla menyampaikan bahwa DPD sedang menggugat soal presidential threshold 20 persen agar diturunkan menjadi 0 persen.

"Presidential Treshold setinggi itu akan membuka lahirnya calon presiden boneka. Kemudian pasti akan ada kompromi-kompromi politik," ujarnya.

LaNyalla meyakini hal itu karena faktanya sudah ada tujuh partai politik berkoalisi, yang jumlahnya sudah menguasai 82 persen kursi di DPR RI.

"Tentu saja tidak mungkin akan muncul calon presiden selain yang mereka ajukan. Bisa jadi kemudian yang ada calon boneka. Yang kalah pada akhirnya dapat posisi, Menteri Pertahanan atau Parekraf. Kayak gitulah,” kelakar LaNyalla.

Ketua KPK Firli Bahuri, sepakat soal ambang batas pencalonan presiden atau Presidential Threshold. Namun KPK memandang dari sisi tindak korupsi.

"Kalau saya memandangnya begini, di alam demokrasi saat ini dengan Presidential Threshold 20 persen itu biaya politik menjadi tinggi. Sangat mahal. Biaya politik tinggi menyebabkan adanya politik transaksional. Ujung-ujungnya adalah korupsi. Kalau PT 0 persen artinya tidak ada lagi demokrasi di Indonesia yang diwarnai dengan biaya politik yang tinggi," ujarnya.

Firli menegaskan, kalau ingin bersih-bersih korupsi, maka korupsi harus menjadi musuh bersama.

"Semua elemen, semua lembaga harus satu suara. Tidak boleh bergerak sendiri-sendiri," ujar Firli.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya