Berita

Chairman Infobank, Eko B. Supriyanto/Net

Bisnis

Eko B Supriyanto Beri 5 Catatan Tentang Masa Depan Perbankan

SELASA, 14 DESEMBER 2021 | 22:51 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Masa depan perbankan Indonesia, dirangkum oleh Chairman Infobank, Eko B. Supriyanto, ke dalam lima catatan penting.

Menurutnya, pandangannya ini mesti menjadi bahan pertimbangan negara dalam mengeluarkan regulasi atau kebijakan fiskal di masa yang akan datang.

Hal itu disampaikan Eko dalam acara Top 100 CEO 2021 bertemakan "Covid-19 and Megatrends Globally Leading Through Uncertainly 2022", secara hybrid, Selasa (14/12).


Eko menjabarkan, catatan pertamanya adalah soal normalisasi kebijakan moneter dan fiskal yang tengah dialami negara-negara maju.

Eko menyampaikan, Amerika sekarang mengalami pertumbuhan ekonomi yang tinggi, sehingga ekonominya "panas". Katanya, inflasi mencapai 6,7 persen, dan merupakan yang terbesar dalam 40 tahun terakhir.

"Apa dampaknya terhadap ekonomi Indonesia? Tentunya ini menjadi tantangan. Yang pasti, suku bunga akan mengalami perbaikan, inflasi juga akan sedikit tergeret, tetapi Indonesia masih tetap menjadi ladang subur bagi para investor yang ingin masuk ke Indonesia," kata Eko.

Yang kedua, lanjut Eko, adalah mengenai scaring effect pandemi terhadap normalisasi perusahaan-perusahaan yang mengalami masalah keuangan, korporasi yang mengalami keguncangan, dan stabilitas sistem perekonomian yang sempat mengalami masalah.

"Karena defisit APBN ini membuat Bank Indonesia harus burden sharing, untuk membantu neraca fiskal yang ada," imbuhnya.

Selanjutnya yang ketiga adalah meluasnya sistem pembayaran digital, dan risiko aset kripto yang sampai sekarang belum terbukti. Namun, Eko meyakini aset kripto saat ini menjadi sangat besar.

"Yang ke empat adalah melebarnya kesenjangan dan perlunya inklusi perkembangan agar financial deepening (pendalaman keuangan) ini mengalami peningkatan yang sangat dalam, sehingga terjadi keguncangan, tapi tidak akan menimbulkan keguncangan di dalam sistem keuangan," katanya.

Terakhir, kata Eko, yang saat ini lagi tren di forum G20 adalah semakin kuatnya tuntutan ekonomi keuangan hijau dan sustainability finance.

"Ini semua bicara tentang hijau. Pada suatu saat nanti suhu panas kita tidak boleh lebih 2 celcius, kenaikan 2 persen maka akan memakan GDP kita. Jadi kita bayangkan kalau pertengahan abad ini, 2050 masih ada enggak ya? Suhu kita harus 2 persen di bawah ketika sebelum terjadi revolusi industri," tuturnya.

Maka dari itu, dia berharap agar 2050 mendatang hutan-hutan kembali hijau lantaran saat ini suhu udara di dunia cukup panas akibat penebangan liar.

"Sekarang aja panasnya sudah minta ampun gitu kan. Mudah-mudahan 2050 hutan-hutan yang ada cepat tumbuh lagi, yang di Bali bakau-bakau akan tumbuh lagi. Itulah kira-kira bekal kita, lima hal ke depan," tutupnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya