Berita

Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK), Rendhika D Harsono/Net

Politik

Cetak Calon Pemimpin Muda Ideal untuk 2024, PPP Gelar Sekolah Politik Milenial

JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 17:16 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Pendidikan menjadi satu langkah yang juga digunakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bersama organisasi kepemudaannya,  Angkatan Muda Kabah (AMK), mencetak calon pemimpin muda ideal untuk Pemilu tahun 2024.

Politisi muda Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Dedi Fatria menyatakan, kalangan anak muda atau milenial perlu memahami tentang berpolitik. Dengan begitu, akan muncul kesadaran dan akan ikut mewarnai dunia politik di Indonesia.

Anggota DPRD Kota Bukit Tinggi, Sumatera Barat ini menegaskan, pada Pemilu 2024 anak-anak milenial, generasi Z akan menjadi penentu kesuksesan perhelatan demokrasi itu.

Berdasarkan fakta tersebut, maka ia menginisiasi digelarnya Sekolah Politik Milenial yang digelar di Hotel Grand Royal Denai, Bukti Tinggi pada 7-8 Desember 2021 kemarin, dengan narasumber dari berbagai latar belakang di antaranya pakar politik dan akademisi.

"Mau tidak mau mereka harus dibekali untuk belajar menjadi subyek politik, jangan hanya obyek politik saja," kata Dedi Fatria dalam keteranga tertulis pada Jumat (10/12).

Ketua Umum Angkatan Muda Kabah (AMK), Rendhika D Harsono mengatakan, sekitar 60 persen dari suara total pemilih pada Pemilu 2024 mendatang adalah dari kalangan milenial dan generasi Z.

"Suara generasi milenial dan Gen Z ini akan menjadi rebutan para kontestasi di Pemilu 2024 nanti," kata Rendhika.

Menurutnya, harus ada pendekatan khusus untuk mendekati generasi milenial dan generasi Z, yaitu memahami keinginan dan harapan, serta pemikiran politik generasi tersebut.

"Problemnya, sering kali pemahaman generasi milenial dan Gen Z terhadap politik berbeda dengan generasi-generasi sebelumnya," tuturnya.

Karena itu, Rendhika memandang penting adanya media komunikasi yang intens untuk menerjemahkan pemikiran dan keinginan kaum muda.

Mantan anggota DPRD DKI periode 2014-2019 ini mewanti-wanti agar tidak mengabaikan pemikiran dan keinginan generasi milenial dan Gen Z, karena mereka memiliki potensi yang besar, baik secara kuantitas dan kualitas pada konstetasi dan konstelasi politik.

"Milenial dan Genz Z tidak hanya selalu sebagai obyek atau target yang kadang bersifat wacana atau terkesan sebagai bumper politik, pelengkap, bahkan hanya sekadar aksesoris politik saja. Pandangan seperti harus diubah dan dibenahi," kata Rendhika.

Ketua DPP PPP Bidang Data dan Digital ini pun berharap, program Sekolah Politik Milenial seperti ini harus ada follow up-nya. Apalagi kegiatan yang diikuti oleh generasi milenial dan Gen Z ini diikuti dari berbagai latar belakang dan pendidikan, sehingga memberikan dampak positif bagi perkembangagn demokrasi di Tanah Air.


Ia pun mengapresiasi kegiatan seperti ini, dan mendorong perlu diperbanyaknya forum-forum seperti Sekolah Politik Milenial di berbagai wilayah di Indonesia.

Sementara itu, Sekjen AMK Ainul Yaqin dalam pemaparannya meyakini akan banyak pihak yang interest terhadap suara generasi milenial dan Gen Z untuk kepentingan Pemilu 2024.

"Potensi basis suara milenial sangat menjanjikan. Semua kontestan politik Pemilu 2024 akan berlomba meraih dukungan pemilih dari generasi milenial dan Gen Z. Untuk diketahui, ini bukan perkara yang mudah, karena pemilih milenial memiliki karakter yang sangat beragam," tuturnya.

"Beragam variabel pendekatan harus dijalankan secara dinamis oleh partai politik guna menumbuhkan kesadaran politik, minat dan memperoleh simpati dari segmen pemilih milenial," tambah Ainul Yaqin.

Populer

Aduan Kebohongan sebagai Gugatan Perdata

Selasa, 08 Oktober 2024 | 10:03

Lolos OTT, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Gugat Praperadilan Lawan KPK

Jumat, 11 Oktober 2024 | 17:23

PDIP Bisa Dapat 3 Menteri tapi Terhalang Chemistry Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 01:53

Pernah Bertugas di KPK, Kapolres Boyolali Jebolan Akpol 2003

Senin, 07 Oktober 2024 | 04:21

Prabowo Sudah Kalkulasi Chemistry PDIP dengan Gibran

Rabu, 09 Oktober 2024 | 02:35

Laksdya Irvansyah Dianggap Gagal Bangun Jati Diri Coast Guard

Sabtu, 05 Oktober 2024 | 03:45

Bakamla Jangan Lagi Gunakan Identitas Coast Guard

Rabu, 09 Oktober 2024 | 06:46

UPDATE

Rupiah Dibuka Loyo ke Rp15.612, Mayoritas Mata Uang Asing Ikut ke Zona Merah

Senin, 14 Oktober 2024 | 12:09

Nasdem Tahu Diri Batal Masuk Kabinet Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 12:03

Ekonomi Singapura Tumbuh 4,1 Persen pada Kuartal III-2024, Ditopang Sektor Ini

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:52

Jokowi Berikan Tanda Kehormatan Nugraha Sakanti kepada 7 Satker Polri

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:38

Kabinet Baru Terbarukan

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:33

Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud Diundang Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:26

Sikap Politik Ahok jadi Penentu Arah Dukungan Ormas Islam dan Betawi

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:18

Ahmad Muzani Bocorkan Isi Pertemuan Jokowi-Prabowo-Gibran di Solo

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:18

Jokowi Nitip Gibran ke Prabowo

Senin, 14 Oktober 2024 | 11:01

Tiga Kementerian Teken MOU Pengelolaan Gedung Hijau

Senin, 14 Oktober 2024 | 10:54

Selengkapnya