Berita

Maskapai Garuda Indonesia/Ist

Publika

Hiruk Pikuk di Tengah Turbulensi!

Oleh: Yona Mardiona*
JUMAT, 10 DESEMBER 2021 | 10:56 WIB

MASALAH terbesar Garuda saat ini adalah kinerja keuangan yang memburuk akibat Covid dan ada beban masa lalu yang mengakibatkan utang ratusan triliun. Namun selain itu, belakangan ini kisruh di tubuh Garuda makin meraja.

Hal ini sering dipicu oleh pernyataan-pernyataan Peter Gontha sebagai matan Komisaris Garuda, menyentil berbagai keadaan Garuda. Mulai dari pernyataan adanya “kelompok berkuasa” kemudian adanya praktek penggelembungan harga sewa pesawat yang mengakibatkan harga sewa menjadi mahal, terakhir pernyataannya tentang utang Garuda kepada Traveloka!

Tambahan lagi satu berita Garuda yang cukup menjadi perhatian publik adalah dilaporkannya karyawana Garuda kepada pihak berwajib dengan dugaan melakukan penggelapan transfer dana.


Yang menjadi pertanyaan, seberapa besar sih nilainya sampai harus masuk ke ranah hukum? Tidakkah bisa di selesaikan secara internal.

Seyogianya masalah hubungan industrial ini bisa diselesaikan oleh unit human capital, dengan melakukan komunikasi secara persuasif. Karena kalau sudah masuk hukum formal, pasti akan memecah konsentrasi pada pokok krisis saat ini. Akan menguras energi, pikiran dan biaya. Dan belum tentu juga menang!

Kembali kepada masalah-masalah kisruh di atas. Polemik antara mantan Komisaris dengan Direksi Garuda menimbulkan tanda tanya besar di masyarakat. Mengapa Peter Gontha baru membukanya sekarang, tatkala sudah tidak lagi menjabat?

Masyarakat juga heran dan bertanya, sejak kapan terjadi oversupply akibat kelebihan jumlah dan ragam pesawat? Tidakkah proses pengambilan keputusan strategis seharusnya melibatkan Komisaris dan juga izin pemegang saham? Apalagi kejadiannya setelah Garuda Go Public.

Apakah para pemegang saham tidak mengetahui atau memberikan arahan atau bahkan tidak menolak persetujuan?

Beragam pertanyaan tersebut, sampai saat ini belum mendapatkan jawaban yang jelas. Semua masih samar-samar, sehingga masyarakat masih menduga-duga.

Contoh saja ketika Dirut Garuda dikonfirmasi pernyataan Peter Gontha terkait utang Garuda kepada Traveloka Irfan hanya menjawab ringan dengan berkata: “itu kan menurut dia”.

Saat ini Garuda, dapat diibaratkan seperti pesawat yang sedang melalui turbulensi. Prosedurnya, cabin crew akan memperingatkan penumpang untuk kembali ketempat duduk, memasang sabuk pengaman dan tetap tenang. Pilot berkonsentrasi penuh untuk mengendalikan pesawat, supaya semua penumpang selamat.

Begitulah seharusnya, Direktur Utama fokus saja mengendalikan masalah utama, yaitu melakukan program rekstrukturisasi sebagaimana diarahkan pemegang saham. Tugas lain memberikan penjelasan atau sanggahan atas informasi di media, seyogianya diserahkan dan dilaksanakan oleh humas.

Fungsi humas harus dapat menjawab berbagai informasi yang bernada tuduhan kurang baik kepada Garuda. Gunanya adalah agar karyawan, mitra usaha, pelanggan, masyarakat dan terutama pihak-pihak yang punya kepentingan utang piutang mendapatkan informasi yang jelas dan memberi kepercayaan kepada mereka.

*Penulis adalah pemerhati manajemen penerbangan dan pariwisata

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya