Berita

Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid saat menyampaikan aspirasinya ke Menteri BUMN Erick Thohir/Repro

Politik

Harga Materai Digital Mahal, Nusron Wahid Minta Erick Thohir Tegur Peruri

KAMIS, 02 DESEMBER 2021 | 23:00 WIB | LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA

Bervariasinya penjualan materai digital di atas nilai nominal disoroti oleh anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid.

Nusron mengatakan, fakta di lapangan harga penjualan materai yang beredar di atas angka yang ditetapkan. Padahal sesuai Undang undang 10/2020 tentang Bea Materai, harga materai sebesar Rp 10 ribu.

Menurut Nusron, berdasarkan PP 86 Tahun 2021 tentang Pengadaan, Pengelolaa  dan Penjualan Materai bahwa Perum Peruri ditunjuk pihak yang membuat dan distribusi materai.

Peruri, kata Nusron, juga diberi tanggung jawab untuk mendistrubusikan materai.

“Ini disebabkan Peruri mengambil provisi dari negara yang seharusnya dibagi juga dengan distributor. Akibatnya banyak yang jual di atas nilai nominal materai,” demikian diungkapkan Nusron saat Raker dengan Kementerian BUMN, Kamis (2/11/2021).

Nusron mengungkapkan, yang namanya digitalisasi seharusnya membuat lebih efisien dan lebih murah. Ia mengaku heran yang terjadi harga pasaran justru lebih mahal.

Ia menilai, ada yang salah dalam penerapan pola investasinya. Politisi Golkar ini meminta Erick Thohir segera menertibkan hal tersebut.

“Kasihan rakyat. Biasanya beli materai Rp 10 ribu, sekarang menjadi lebih mahal. Ada yang jual Rp 11.500 ada Rp 10.800. Ini harus ditertibkan. Harus menggunakan single price. Tidak boleh lebih dari Rp 10.000 kepada konsumen. Masak Peruri nyekik rakyatnya,” tegas mantan Ketua Umum GP Ansor ini.

Selain itu, lanjut Nusron, Peruri memaksakan kepada distributor untuk menjual e-signing dalam distribusi digital materai.

Dijelaskan Nusron, temuan di lapangan yang tidak menggunakan aplikasi e-signing tidak dilayani oleh Peruri. Padahal banyak konsumen terutama lembaga keuangan dan perkantoran sudah terlanjur investasi teknologi dengan provider e-signing lainnya.

“Sudah kayak gitu, e-signing di Peruri mahal. Sekali tanda tangan Rp 1.300,” ujar Nusron.

Padahal, tambah Nusron, dulu ketika materai manual pakai polpen seharga Rp 5000 bisa tanda tangan minimal 500 kali tanda tangan. Itu pun tintanya belum habis.

Andai harga sistem manual jauh lebih murah ketimbang sistem elektronik, Nusron mengusulkan lebih dikembalikan seperti dulu.

“Mending balik saja ke manual. Nyari untung boleh. Tapi ya jangan begitu caranya.Mentang-mentang monopoli, mendapatkan penunjukan negara, terus mewajibkan sesuatu yang seharusnya tidak wajib,” pungkasnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya