Salah satu lokasi banjir di Kabupaten Hulu Sugai Tengah/Ist
Banjir yang disebabkan hujan dengan intensitas tinggi merendam empat kecamatan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Provinsi Kalimantan Selatan. Kejadian ini berlangsung pada Sabtu sore (27/11), pukul 15.45 WIB.
Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan data dari BPBD Kabupaten Hulu Sungai Tengah menyatakan tinggi muka air yang melanda empat kecamatan berkisar 40 sampai 50 sentimeter. Keempat kecamatan tersebut mencakup Kecamatan Brabai, Haruyan, Hantakan dan Batang Alai.
Kata Muhari, untuk Kecamatan Brabai, empat desa yang dilanda banjir, yaitu Desa Barabai Utara, Selatan, Barat, dan Mendingan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Hulu Sungai Tengah telah melakukan upaya penanganan banjir dengan mendirikan pos komando (posko) di Stadion Mandingin sehingga diharapkan respons darurat berlangsung efektif.
"Salah satu penanganan darurat posko yaitu pendataan kerugian material di wilayah terdampak banjir," demikian kata Abdul Muhari, Minggu (28/11).
Dijelaskan Muhari, saat ini petugas gabungan bersiaga untuk mengantisipasi banjir susulan yang mungkin masih terjadi di wilayah ini.
Ditambahkan Muhari, BPBD setempat juga melaporkan bahwa warga yang telah melakukan evakuasi telah kembali ke tempat tinggal masing-masing.
"Kondisi mutakhir saat ini cuaca di wilayah terdampak masih diguyur hujan dengan intensitas sedang dan terjadi banjir susulan di tiga kecamatan, antara lain Kecamatan Haruyan, Hantakan dan Batang Alai," jelas Muhari.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.
Beberapa daerah itu antaralain: Kota/Kabupaten Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tanah Bumbu dan Kotabaru, Balangan, Tabalong, Tanah Bumbu dan Kotabaru pada 28 sampai 29 November 2021.
BNPB terus mengimbau masyarakat dan perangkat daerah untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi.
Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan melakukan pembersihan dan pemeriksaan saluran maupun daerah resapan air secara berkala, penanaman pohon serta pembersihan area sungai.