Berita

Tentara Afghanistan/Net

Dunia

Mantan Menkeu Afghanistan: Kehancuran Pemerintahan Ashraf Ghani Disebabkan Pejabat Korup dan "Tentara Hantu"

JUMAT, 12 NOVEMBER 2021 | 08:50 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Kebangkitan Taliban sehingga berhasil mengambil alih kendali Afghanistan pada Agustus lalu turut dipengaruhi oleh pemerintahan mantan Presiden Ashraf Ghani yang bobrok.

Mantan Menteri Keuangan Afghanistan Khalid Payenda mengungkap bagaimana para pejabat korup di pemerintahan memiliki skema untuk memperkaya diri.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, Payenda menyebut gagalnya pemerintahan Ghani lantaran para pejabat korup yang mendukung "tentara hantu" dan menerima bayaran dari Taliban.

Ia membeberkan, sebagian besar dari total 300 ribu tentara dan polisi Afghanistan yang tercatat di pembukuan pemerintah ternyata tidak pernah ada. Hal itu yang membuat mereka disebut dengan "tentara hantu".

Sehingga gaji yang mereka yang sudah dianggarkan oleh pemerintah ternyata masuk ke kantong para pejabat.

"Tanya kepala provinsi berapa banyak orang (tentara) yang mereka miliki dan bandingkan dengan data gaji dan pengeluaran. Itu akan selalu digelembungkan," kata Payenda.

Menurutnya, jumlah itu bisa meningkat lebih dari enam kali lipat lantaran tentara yang mengundurkan diri dan meninggal dunia tidak dilaporkan. Bahkan beberapa komandan justru menyimpan buku rekening tentara-tentara tersebut, beserta gaji mereka.

Sebaliknya, Payenda mengatakan, pasukan tentara yang ada justru serang kali tidak dibayar tepat waktu.

Di sisi lain, beberapa pemimpin milisi yang didukung oleh pemerintah berada di dua kaki. Mereka menerima gaji dari pemerintah dan menerima pembayaran dari Taliban untuk menyerah tanpa perlawanan.

"Beginilah cara kerja parlemen, beginilah cara kerja gubernur. Semua orang akan mengatakan arus keruh dari paling atas, artinya yang paling atas terlibat dalam hal ini," kata Payenda.

Namun, dia mengatakan dia tidak percaya bahwa Ghani korupsi secara finansial.

Pernyataan serupa juga disuarakan dalam kesaksian oleh Inspektur Jenderal Khusus untuk Rekonstruksi Afghanistan (SIGAR) John Sopko di hadapan Komite Urusan Luar Negeri DPR AS pada Oktober.

"Instansi pemerintah AS termasuk, negara dan USAID, jarang melakukan evaluasi yang memadai untuk memahami dampak dari upaya pembangunan mereka," kata Sopko saat itu.

Seandainya Washington mengatasi ketidakmampuannya untuk menempatkan orang yang tepat ke posisi yang tepat pada waktu yang tepat dan memastikan pemantauan yang lebih baik atas upaya AS di Afghanistan, Sopko melanjutkan, keruntuhan Afghanistan dapat dihindari.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya