Berita

Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi, Guruh Hermawan/Net

Politik

Seknas Jokowi: Relawan Jangan Buat Gaduh Soal Polemik Bisnis PCR

RABU, 10 NOVEMBER 2021 | 05:40 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Tindakan sejumlah relawan yang terkesan menyudutkan pemerintah mulai dari polemik bisnis tes polymerase chain reaction (PCR) hingga wacana perombakan alias reshuffle kabinet menjadi keprihatinan sesama relawan Jokowi.

Isu bisnis tes PCR yang disebut-sebut melibatkan dua menteri di Kabinet Jokowi ini mengarah kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri BUMN Erick Thohir.

Isu tersebut membuat sejumlah relawan mendesak Presiden Joko Widodo untuk melakukan reshuffle kabinet.


Dalam pandangan Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi, Guruh Hermawan, tuduhan bahwa sejumlah menteri terlibat dalam bisnis tes PCR tidak berdasar.

Untuk itu, ia meminta relawan yang mengatasnamakan pendukung Jokowi tidak membuat gaduh.

"Kami tegak lurus menjalankan amanat relawan yang menyatukan bangsa, bukan gegabah menyudutkan pemerintah. Apalagi ada tuduhan ikut mendikte Pemerintah untuk melakukan reshuffle kabinet atau terlibat membongkar isu PCR-gate. Tidak ada bukti itu, jadi bila ada pernyataan itu, maka Seknas Jokowi menyatakan keberatan atas tuduhan pihak tertentu," kata Guruh, melalui keterangannya, Selasa (9/11).

Tak hanya itu, Guruh juga membantah adanya organisasi yang mengatasnamakan Kelompok Kerja Pendukung Jokowi (KKPJ) yang di dalamnya terdapat organ relawan Seknas Jokowi.

Menurutnya, Seknas Jokowi tidak pernah terlibat apalagi bermaksud untuk membicarakan reshuffle kabinet. Itu bukan kewenangan Seknas Jokowi.  

"Bahkan dengan tegas kami sampaikan Seknas Jokowi tidak mengenal organisasi KKPJ. Kita akan telusuri apabila ada pihak atau anggota Seknas Jokowi yang terlibat pola lama dalam meminta jabatan. Oleh karena itu tidak memiliki kepedulian pada rakyat yang saat ini bangkit dari pemulihan masa pandemi,” tegas Guruh.

Sementara itu, Sekjen Seknas Jokowi, Tumpak Sitorus menambahkan, tuduhan keterlibatan sejumlah menteri dalam bisnis PCR tidak berdasar. Jangan sampai upaya pemerintah dalam menangani dan mengendalikan pandemi Covid-19  dipolitisasi dengan isu bisnis PCR.

"Adanya pernyataan seolah-olah Menteri BUMN cawe-cawe dalam pengadaan PCR, terlebih di masa darurat pandemi, adalah tuduhan yang keji. Untuk itu pada kesempatan ini Seknas Jokowi mendukung Bapak Menteri Erik Thohir agar sesegera mungkin membersihkan para komisaris BUMN yang tidak kompeten atau yang berasal dari relawan segera diberhentikan," pinta Tumpak Sitorus.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya