Berita

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan dan Pendiri Partai Ummat Amien Rais diharapkan bisa rujuk untuk memenangkan Pemilu 2024/Net

Politik

Tak Kunjung Dapat Kursi Menteri, Mujahid 212 Sarankan PAN Kembali ke Jalan yang Benar dan Rangkul Kembali Amien Rais

JUMAT, 22 OKTOBER 2021 | 14:57 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Jatah kursi menteri di kabinet Indonesia Maju tak kunjung diterima Partai Amanat Nasional (PAN), sejak menyatakan bergabung dengan koalisi pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Meski sudah tak punya simpati dengan PAN, kelompok 212 menyayangkan PAN masuk ke dalam barisan partai koalisi Jokowi-Maruf tanpa diberikan ruang kontribusi di struktur kelembagaan pemerintah.

"Soal PAN kami sudah lama enggak simpati dengan mereka, sejak saat mereka berkoalisi dengan moncong putih dan lain-lain," ujar pengamat hukum dan politik Mujahid 212, Damai Hari Lubis kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (22/10).


Maka dari itu, Damai menyarankan PAN yang kini dipimpin Zulkifli Hasan (Zulhas) untuk kembali menjadi penyeimbang pemerintah alias oposisi, karena hingga saat ini belum terjadi reshuffle kabinet setelah ada pernyataan bergabung ke pemerintah pada akhir Agustus yang lalu.

"Saran saya kepada PAN, kembalilah ke jalan yang benar. Rangkul kembali Amien Rais, mumpung Partai Ummat masih seumur jagung dan belum memasuki tahapan pemilu pileg dan pilpres," katanya.

Menurut Damai, PAN bisa memenangkan Pilpres 2024 mendatang, jika kembali ke jalan yang benar dan berpihak kepada rakyat. Apalagi melihat Amien Rais sebagai sosok negarawan yang sudah teruji, dan siap sedia membubarkan Partai Ummat demi persatuan.

Ya demi persatuan dan kesatuan para konstituennya yang notabene mayoritas berasal dari anggota dan simpatisan ormas keagamaan Muhammadiyah," tuturnya.

Damai menduga, apabila PAN dan Partai Ummat tidak melebur menjadi satu, maka bukan tidak mungkin akan mengakibatkan perpecahan suara di Muhammadiyah yang menimbulkan kerugian pada umat secara umum.

"Maka tentu patut disadari para elite PAN dan Partai Ummat ikut menghancurkan kekuatan, namun perpecahan tersebut bukan dengan sendirinya ujug-ujug tanpa alasan, jelas dimulai dari sengketa elit partai ini," tuturnya.

"Yaitu akibat kebijakan Zulhas Ketum PAN yang membangun koalisi dengan partai pemerintah atau partainya pengusung Jokowi orang yang saat pemilu capres 2019 adalah bersebrangan atau pihak yang bukan atau tidak didukung oleh PAN," pungkas Damai.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya