Berita

Kelompok ISIS-K menyerang Masjid milik komunitas Syiah Afghanistan, 100 lebih jamaah tewas/Net

Politik

MUI: Serangan Bom di Masjis-masjid Afganistan Bukti ISIS-K Merusak Dua Prinsip Ajaran Islam

RABU, 20 OKTOBER 2021 | 10:25 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

RMOL.  Serangan mengerikan yang terjadi di Afghanistan dan menewaskan lebih dari 100 jamaah baru-baru ini, membangkitkan keprihatinan dunia bahwa kebrutalan terorisme di negara itu tidak pernah selesai.

Ini bukan yang pertama, sejak penarikan pasukan Amerika pada Agustus lalu, beberapa serangan dan kasus bom bunuh diri yang menyasar masjid-masjid, dilakukan kelompok ekstrimis-teroris yaitu ISIS-K.

Serangan ini  merupakan bagian dari perjuangan ideologi-politik ISIS yang ingin meluaskan Khilafah global termasuk di Afghanistan.

Ketua MUI Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Sudarnoto Abdul Hakim, mengungkapkan bahwa  ISIS sejak awal berharap Afghanistan merupakan bagian dari Kekhilafahan mereka. Namun, Thaliban menolak.

"ISIS dan Thaliban sebenarnya memang berseberangan. Bagi ISIS yang berbasis di Khurasan, berbagai serangan dan bom bunuh diri kepada siapa saja yang tidak sejalan dengan mereka, apalagi Syiah, haruslah dilakukan. ISIS-K telah merusak makna Jihad menjadi serangan, terror dan pembunuhan," ujar Sudarnoto dalam keterangannya yang diterima Kantor Berita Politik RMOL, Rabu (20/10).

Menyerang tempat ibadah dan siapa saja yang sedang melakukan ibadah, selain menghancurkan hak-hak beragama umat beragama, juga merusak hak-hak hidup manusia.

"Ini adalah sebuah pelanggaran dan kejahatan berat terhadap hak-hak asasi manusia. Tidak berlebihan untuk dikatakan bahwa kelompok ISIS ini adalah uncivilized people dan musuh kemanusiaan universal," ujar Sudarnoto.

Sudarnoto menjabarkan, bahwa dalam perspektif hukum Islam, Hifdhun Nafs (menjaga jiwa dan hidup manusia) dan Hifdhud Din (menjaga agama), merupakan prinsip penting yang harus ditegakkan oleh umat Islam sehingga tercipta keteraturan dan kemaslahatan hidup.

"Dua prinsip ajaran Islam ini tentu sejalan dengan prinsip-prinsip HAM dan sekarang dirusak antara lain oleh ISIS," tegasnya.

Secara politik, serangan-serangan ISIS tentu saja juga dimaksudkan untuk mengganggu stabilitas Afghanistan yang saat ini sedang melakukan konsolidasi membentuk pemerintahan bersama atau pemerintahan inklusif.

Kemenangan Thaliban sebenarnya diharapkan bisa menjadi pintu politik penting membangun sebuah era baru Afghanistan di mana HAM bisa tegak, keamanan tercipta, pembangunan ekonomi berjalan sehingga kesejahteraan dan keadilan tercipta serta kepercayaan internasional terbangun kuat, papar Sudarnoto.

"Ini agenda mendasar dan tentu berat dan Thaliban baru saja memulai."

Sudarnoto tidak memungkiri kemungkinan bahwa apa yang dilakukan oleh ISIS mendapat dukungan dari kekuatan eksternal.

Thaliban saat ini harus meningkatkan kewaspadaannya, paling tidak terhadap dua hal.

"Pertama, terhadap serangan-serangan ISIS agar warga benar-benar terlindungi. Kedua, terhadap kemungkinan celah intervensi atau skenario luar untuk memperkeruh situasi Afghanistan," tutupnya. 

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

UPDATE

Topeng Mega-Hasto, Rakus dan Berbohong

Kamis, 23 Mei 2024 | 18:03

Sekjen PDIP Sambut Rombongan Pembawa Obor Api Perjuangan di Kemayoran

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:29

Emas Antam Merosot Rp12 Ribu Jelang Libur Panjang

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:03

KIPP: Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Melemahkan Lembaga Penyelenggara Pemilu

Kamis, 23 Mei 2024 | 17:01

IKA Unpad dan IA ITB Dapat Mandat Wujudkan SMA Terbuka

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:50

Komisi VI DPR Diminta Cepat Atasi Masalah Indofarma

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:43

Tiktok Bakal PHK Karyawan di Divisi Operasional dan Marketing Secara Global

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:37

Pemerintah RI Siapkan Dana Rp7,3 Triliun untuk Subsidi Motor Listrik

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:18

Kostrad Gelar LTPT Steling Malam di Pasuruan

Kamis, 23 Mei 2024 | 16:16

DPR Soroti Biaya Pendidikan di Daerah 3T

Kamis, 23 Mei 2024 | 15:59

Selengkapnya