Berita

Anggota Komisi XI DPR RI fraksi PDI Perjuangan, Hendrawan Supratikno/Net

Politik

Pinjol Ilegal Meresahkan Jokowi, PDIP Dorong Perluasan Literasi Keuangan Digital oleh OJK

SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 15:37 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

. Laporan masyarakat yang ditipu pemberi layanan pinjaman online (pinjol) ilegal membuat resah Presiden Joko Widodo. Sehingga, dia memerintahkan kementerian/lembaga terkait untuk membenahi tata kelola financial technology.

Menyikapi hal tersebut, anggota Komisi XI DPR RI, Hendrawan Supratikno, menyampaikan bahwa literasi keuangan masyarakat Indonesia saat ini masih rendah. Atas dasar itu maka masyarakat mudah tergiur dengan pinjaman online yang besaran bunga pinjamannya tidak sesuai aturan.

"Karena literasinya rendah, dia mudah dibohongi ketika memilih pilihan yang terbaik di dalam hidupnya, dia tidak mempertimbangkan alternatif secara akurat dan tidak berhitung secara cermat," ucap Hendrawan dalam diskusi Forum Legislasi secara virtual dengan tema "Berantas Pinjol Ilegal, Seberapa Kuat Aturan OJK?" pada Selasa (19/10).

Hendrawan mengatakan, para peneliti keuangan negara melihat ketidaksempurnaan pasar atau kegagalan pasar dalam mengelola kebutuhan masyarakat yang begitu besar.

Untuk itu, menurut Hendrawan, perlu adanya literasi pengelolaan keuangan scara baik dan benar, agar masyarakat mampu mengantisipasi saat dikadali oleh para pelaku pinjaman online.

"Karena sebagian masyarakat kita miskin, tapi suplai dana yang tersedia untuk masyarakat itu terbatas, biaya untuk meminjam itu tinggi," tuturnya.

Politisi PDI Perjuangan ini berpendapat, analisis tersebut sangat kontekstual dengan kehidupan mayoritas masyarakat Indonesia. Sehingga, diperlukan satu solusi konkret untuk mengatasi persoalan ini.

"Maka mudah sekali solusinya, untuk OJK, karena literasinya rendah ya kita mengadakan edukasi, sosialisasi dan literasi secara masif," tuturnya.

Legislator asal Semarang ini mengungkapkan, cakupan literasi yang luas untuk masyarakat dibutuhkan agar seluruh rakyat Indonesia semakin cerdas dan tidak mudah ditipu.

Akan tetapi, Hendrawan melihat keperluan pendanaan yang harus diperbanyak untuk kegiatan literasi keuangan digital ini.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

UPDATE

Menag Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:05

Baru Kantongi 100 Ribu KTP, Noer Fajriensyah Ngebet Maju Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 02:02

Politikus Perempuan di DPR Diprediksi Bertambah 10 Orang

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:29

PDIP Tancap Gas Godok Nama-Nama Calon di Pilkada 2024

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:26

Pemprov DKI Tak Serius Sediakan TPU di Kepulauan Seribu

Selasa, 07 Mei 2024 | 01:00

Subholding Pelindo Siap Kelola Area Pengembangan I Bali Maritime Tourism Hub

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:40

Ridwan Kamil-Bima Arya Berpeluang Dipromosikan 3 Parpol Besar di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:32

DPRD DKI Terus Dorong Program Sekolah Gratis Direalisasikan

Selasa, 07 Mei 2024 | 00:24

Buku "Peta Jalan Petani Cerdas" Panduan Petani Sukses Dunia Akhirat

Senin, 06 Mei 2024 | 23:59

Popularitas Jokowi dan Gibran Tetap Tinggi Tanpa PDIP

Senin, 06 Mei 2024 | 23:11

Selengkapnya