Berita

Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin/Net

Politik

2 Tahun Rezim Jokowi, Demokrasi Dikebiri, Rakyat Takut Dibui

SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 11:36 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Demokrasi di Indonesia dianggap mengalami degradasi serius selama dua tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin.

Hal itu setidaknya terpotret dalam laporan The Economist Intelligence Unit (EIU) bahwa demokrasi di Indonesia terus menurun.

"Demokrasi mesti dijaga, karena di bawah pemerintahan sekarang indeks demokrasi menurun. Demokrasi harus dirawat dan jangan dikebiri," kata Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu di Jakarta, Selasa (19/10).

Saat ini, kata Ujang, banyak rakyat Indonesia takut dalam menyampaikan kritik. Mereka takut bersuara menyampaikan aspirasi lantaran tak sedikit kritikus yang diproses hukum hingga berakhir di penjara.

"Jadi menjaga dan merawat demokrasi menjadi penting bagi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin agar mereka punya legacy bagus agar bisa disebut the guardian of democracy," kata Dosen Ilmu Politik Universitas Al-Azhar Indonesia ini.

"Namun itu butuh kesungguhan dari Jokowi-Maruf Amin. Jika tidak dijaga, maka kita bisa kembali ke negara otoriter. Itu yang kita tidak inginkan," demikian Ujang Komarudin.

Joko Widodo dan Maruf Amin telah dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia untuk periode 2019-2024 pada Minggu 20 Oktober 2019.

Sejak dilantik hingga kini akan genap dua tahun pada Rabu (20/10) besok, memimpin Republik Indonesia dengan segala janji dan sumpah jabatannya kepada rakyat Indonesia.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Prabowo-Gibran Perlu Buat Kabinet Zaken

Jumat, 03 Mei 2024 | 18:00

Dahnil Jamin Pemerintahan Prabowo Jaga Kebebasan Pers

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:57

Dibantu China, Pakistan Sukses Luncurkan Misi Bulan Pertama

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:46

Prajurit Marinir Bersama Warga di Sebatik Gotong Royong Renovasi Gereja

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:36

Sakit Hati Usai Berkencan Jadi Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Pemerintah: Internet Garapan Elon Musk Menjangkau Titik Buta

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:26

Bamsoet Minta Pemerintah Transparan Soal Vaksin AstraZeneca

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:16

DPR Imbau Masyarakat Tak Tergiur Investasi Bunga Besar

Jumat, 03 Mei 2024 | 17:06

Hakim MK Singgung Kekalahan Timnas U-23 dalam Sidang Sengketa Pileg

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:53

Polisi Tangkap 2.100 Demonstran Pro-Palestina di Kampus-kampus AS

Jumat, 03 Mei 2024 | 16:19

Selengkapnya