Berita

Pendakwah kondang, Habib Rizieq Shihab/Net

Politik

Rakyat Bisa Kapok Dukung Prabowo Jika Habib Rizieq Masih di Penjara

SELASA, 19 OKTOBER 2021 | 09:58 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Para pendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019 lalu yang didominasi kelompok Islam yang berafiliasi dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) bisa saja merasa kapok dan tidak lagi memilih Prabowo pada pilpres mendatang.

Ini lantaran Prabowo Subianto yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan dinilai tidak memiliki empati dan tidak berusaha membebaskan Habib Rizieq Shihab dari jerat kasus yang melilit.

Padahal, kata Direktur Pusat Riset Politik Hukum dan Kebijakan Indonesia (PRPHKI), Saiful Anam, peran Habib Rizieq untuk suara Prabowo pada pilpres lalu terbilang signifikan.

Menurutnya, perlakuan Prabowo pada Habib Rizieq itu akan menjadi catatan bagi orang-orang yang hendak memberi dukungan.

"Publik menilai bagaimana mungkin orang yang setia melakukan pembelaan kepada yang bersangkutan, dalam hal ini HRS, masih juga dilakukan penahanan oleh penegak hukum. Di mana empati yang bersangkutan kepada HRS?" ujar Saiful kepada Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (19/10).

Padahal, kata Saiful, Habib Rizieq beserta para pengikutnya telah mati-matian melakukan pembelaan kepada Prabowo pada Pilpres 2019 yang lalu.

Semestinya, Prabowo berempati kepada mantan pendukung setianya, jika dia mau disebut sebagai orang yang menghormati orang-orang yang pernah mati-matian mendukungnya.

Minimal, Prabowo memberikan empat bahkan mengajukan diri sebagai penjamin agar Habib Rizieq menjadi tahanan kota.

"Namun hal tersebut justru tidak ia lakukan. Sehingga menyebabkan publik heran dan bertanya-tanya, di mana kesetiaan Prabowo kepada orang-orang yang pernah berjuang untuk dirinya dalam Pilpres 2019,” ujarnya.

“Kalau sikapnya terus menerus demikian maka jangan salahkan kalau rakyat kapok untuk mendukungnya pada kesempatan 2024 mendatang," pungkas Saiful.

Populer

Rocky Gerung Ucapkan Terima Kasih kepada Jokowi

Minggu, 19 Mei 2024 | 03:46

Pengamat: Jangan Semua Putusan MK Dikaitkan Unsur Politis

Senin, 20 Mei 2024 | 22:19

Dulu Berjaya Kini Terancam Bangkrut, Saham Taxi Hanya Rp2 Perak

Sabtu, 18 Mei 2024 | 08:05

Bikin Resah Nasabah BTN, Komnas Indonesia Minta Polisi Tangkap Dicky Yohanes

Selasa, 14 Mei 2024 | 01:35

Massa Geruduk Kantor Sri Mulyani Tuntut Pencopotan Askolani

Kamis, 16 Mei 2024 | 02:54

Aroma PPP Lolos Senayan Lewat Sengketa Hasil Pileg di MK Makin Kuat

Kamis, 16 Mei 2024 | 14:29

IAW Desak KPK Periksa Gubernur Jakarta, Sumbar, Banten, dan Jateng

Senin, 20 Mei 2024 | 15:17

UPDATE

Sudirman Said Siap Kalau Harus Head to Head dengan Anies di Pilkada Jakarta

Jumat, 24 Mei 2024 | 03:30

Ini Bocoran 3 Kandidat Pendamping Mirza di Pilgub Lampung

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:56

Rakyat Sambut Presiden Terpilih Prabowo untuk Kesejahteraan Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:21

Jadi Pemilih Terbesar pada Pilkada 2024, Gen Z Rawan Terpapar Hoax

Jumat, 24 Mei 2024 | 02:02

Relawan Prabowo-Gibran Lampung Siap Menangkan Mirza di Pilgub 2024

Jumat, 24 Mei 2024 | 01:40

Komisi IV DPR Bertemu Parlemen Swedia Bahas Program Pangan hingga Lingkungan Hidup

Jumat, 24 Mei 2024 | 01:22

Inkud Gandeng Partner dari China Bangun Pabrik Pakan dan Peternakan Ayam di Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 | 00:54

Buntut Kenaikan UKT, Mahasiswa Jakarta Ancam Segel Kantor Kemendikbud

Jumat, 24 Mei 2024 | 00:21

Warga Keluhkan Lambannya Bantuan Bagi Korban Banjir di Muara Enim

Kamis, 23 Mei 2024 | 23:59

Tunda Pelantikan Pejabat Daerah, Pj Gubernur Barat Daya Dinilai Tidak Fokus Jalankan Tugas

Kamis, 23 Mei 2024 | 23:31

Selengkapnya