Berita

Presiden Joko Widodo/Repro

Politik

Minta BUMN Pontang-panting, Jokowi: Kalau Ada yang Sakit Tutup Saja!

MINGGU, 17 OKTOBER 2021 | 02:37 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kinerja Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dipatok Presiden Joko Widodo, bisa merealisasikan transformasi di sejumlah lini bisnis perseroan yang tidak hanya dengan penggabungan dan restrukturisasi, tetapi juga kontribusinya terhadap perekonomian nasional.

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi arahan para direktur utama BUMN, di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Jumat kemarin (14/10).

Dalam pidatonya, Jokowi meminta Menteri BUMN Erick Thohir, agar memaksimalkan waktu yang tersisa untuk merealisasikan agenda transformasi perusahaan-perusahaan plat merah.


"Kita hanya punya waktu dua tahun. Bukan karena 2024, tidak. Memang kita hanya diberi waktu dua tahun kalau mau negara ini melompat," ujar Jokowi dikutip kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu dini hari (17/10).

Selain itu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga meminta agar bisa dilakukan transformasi ke bisnis digital sembari mengembangkan SDM. Dia meyakini, dua hal ini mampu mendongkrak kontribusi BUMN terhadap perekonomian negara lebih besar dari yang sekarang, yaitu sebesar Rp 3.290 triliun.

"Bagaimana menyiapkan SDM-nya, ekosistemnya, masuk ke adaptasi teknologinya, baru negara kita bisa melompat. Dan kita harus pontang-panting untuk itu," tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga menyampaikan kekurangan perusahaan plat merah yang selama ini masih saja disuntik Penyertaan Modal Negara (PMN) jika kondisi keuangannya sakit.

Maka dari itu, Jokowi menegaskan kepada Erick Thohir agar lebih berani memutus kebijakan, jika ada perusahaan-perusahaan yang sering diproteksi PMN lantas masih saja sakit untuk segera dibubarkan.

"Kalau Pak Menteri sampaikan pada saya ada perusahaan seperti ini, kalau saya langsung tutup saja. Enggak ada selamat-selamatin," tegas Jokowi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

BNN-BNPP Awasi Ketat Jalur Tikus Narkoba di Perbatasan

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:09

Perkuat Keharmonisan di Jakarta Lewat Pesona Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 19 Desember 2025 | 00:01

Ahmad Doli Kurnia Ditunjuk Jadi Plt Ketua Golkar Sumut

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:47

Ibas: Anak Muda Jangan Gengsi Jadi Petani

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:26

Apel Besar Nelayan Cetak Rekor MURI

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:19

KPK Akui OTT di Kalsel, Enam Orang Dicokok

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:12

Pemerintah Didorong Akhiri Politik Upah Murah

Kamis, 18 Desember 2025 | 23:00

OTT Jaksa oleh KPK, Kejagung: Masih Koordinasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:53

Tak Puas Gelar Perkara Khusus, Polisi Tantang Roy Suryo Cs Tempuh Praperadilan

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Menkeu Purbaya Bantah Bantuan Bencana Luar Negeri Dikenakan Pajak

Kamis, 18 Desember 2025 | 22:24

Selengkapnya