Berita

Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari/Net

Bisnis

Tobas: Melakukan Perubahan UUD 1945 Bukan Hal yang Tabu

RABU, 13 OKTOBER 2021 | 18:41 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Gagasan amandemen UUD 1945 sudah lama lahir, dan sudah pernah dilakukan pasca-reformasi tahun 1998. Hanya saja, kekinian hal itu menjadi kontroversi lantaran dikaitkan dengan beberapa hal sensitif.

Begitu penilaian Anggota Komisi III DPR RI, Taufik Basari menanggapi wacana amandemen UUD 1945 yang muncul usai Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo, menyampaikan gagasannya untuk membahas amandemen UUD 1945 dalam acara pidato kenegaraan Agustus silam.

"Kemudian banyak pihak membincangkan hal tersebut,” kata Tobas dalam acara FGD Fraksi Partai Nasdem bertajuk "Urgensi Amandemen UUD 1945 KE-5; Kepentingan Bangsa Atau...?" yang digelar virtual pada Rabu siang (13/10).

Menurutnya, mengubah UUD 1945 merupakan hal yang wajar, terlebih setelah reformasi pemerintah dan parlemen telah melakukan amandemen sebanyak 4 kali.

"Sebenarnya, melakukan perubahan terhadap uud atau amendemen terhadap UUD itu bukan hal yang tabu, itu hal yang memang secara hukum dibenarkan, boleh saja. Karena memang UUD itu juga membuka peluang untuk itu," ujarnya.

Yang menjadi permasalahan saat ini, kata Tobas, jika ingin melakukan perubahan UUD 1945 perlu adanya pembahasan latar belakang atau dasar yang memperkuat amandemen bisa dilakukan.

"Saya selalu nyatakan bahwa amendemen 1999-2002 ini adalah satu rangkaian, idenya satu rangkaian, mulai 1999-2002, jadi bukan terpisah antara amendemen satu dan lainnya. Sehingga amendemen ke-5 ini jika inginn dilakukan, maka ini adalah amendemen berikutnya," tuturnya.

Amandemen satu sampai empat ini, kata Tobas, merupakan pembaharuan kontrak sosial Indonesia, jika dalam UUD 1945 ditetapkan tanggal 18 Agustus sebagai kontrak sosial bagi bangsa, maka pasca-reformasi sampai 1999 perlu diperbaharui kontrak sosialnya.

"Dengan satu keadaan yang baru, dan memang ada desakan kuat yang butuh kita lakukan perubahan terhadap UUD 45. Jika kita ingin perbarui lagi, tentu kita harus punya satu landasan yang kuat, alasan yang kuat, dasar pemikiran kuat untuk lakukan itu," katanya.

Atas dasar itu, Fraksi Nasdem ingin mengetahui yang sebenarnya diinginkan masyarakat, apabila gagasan amandemen UUD 1945 dilakukan.

"Karena kita tidak ingin itu gagasan tentang amendemen 45 itu hanya sekadar jadi gagasan elite, hanya sekadar jadi kepentingan elite. Kenapa? Karena UUD 1945 itu adalah hukum fundamental, dia tidak boleh hanya menjadi pembicaraan dikalangan elite saja, kemudian kebutuhan nya berdassarkan kalangan elite saja. Ini yang  kita inginkan," tutupnya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Terobosan Baru, Jaringan 6G Punya Kecepatan hingga 100 Gbps

Selasa, 07 Mei 2024 | 12:05

172 Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiah Serentak Gelar Aksi Bela Palestina Kutuk Israel

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:54

Usai Terapkan Aturan Baru, Barang Kiriman TKI yang Tertahan di Bea Cukai Bisa Diambil

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:37

MK Dalami Pemecatan 13 Panitia Pemilihan Distrik di Puncak Papua ke Bawaslu dan KPU

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:29

Tentara AS dan Pacarnya Ditahan Otoritas Rusia

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:18

Kuasa Pemohon dan Terkait Sama, Hakim Arsul: Derbi PHPU Seperti MU dan City

Selasa, 07 Mei 2024 | 11:11

Duet PDIP-PSI Bisa Saja Usung Tri Risma-Grace Natalie di Pilgub Jakarta

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:56

Bea Cukai Bantah Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:37

Pansel Belum Terbentuk, Yenti: Niat Memperkuat KPK Gak Sih?

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:35

Polri: Gembong Narkoba Fredy Pratama Kehabisan Modal

Selasa, 07 Mei 2024 | 10:08

Selengkapnya