Berita

Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe/Net

Dunia

Ekonomi Sri Lanka Hancur Lebur, Cadangan Devisa Habis

SELASA, 05 OKTOBER 2021 | 09:28 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Mantan Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe membuat sebuah pengumuman mengejutkan. Ia mengungkap negara tidak akan memiliki uang untuk membayaar pensiun pada 2035.

Wickremesinghe yang juga pemimpin Partai Persatuan Nasional menyebut ekonomi Sri Lanka sudah mulai runtuh, bahkan sebelum pandemi Covid-19. Kehadiran pandemi sendiri memperburuk krisis yang ada.

"Pemerintah tidak akan punya uang pada tahun 2035 untuk membayar pensiun. Hari ini tidak ada devisa untuk negara. Tidak ada pendapatan lokal," ujarnya, seperti dikutip Daily News.

Ia mengatakan, meski banyak negara menghadapi krisis ekonomi karena pandemi, tetapi mereka masih memiliki cadangan devisa, tidak seperti Sri Lanka.

Pada Juli, cadangan devisa Sri Lanka turun menjadi 2,8 miliar dolar AS. Namun, pada September naik menjadi 3,55 miliar dolar AS karena menerima bantuan dari hak penarikan khusus IMF.

Sementara Sri Lanka menerima 787 juta dolar AS dari alokasi hak penarikan khusus (SDR) Dana Moneter Internasional (IMF), Dhaka memberikan 150 juta dolar AS dari Bank Sentral Bangladesh di bawah pengaturan pertukaran mata uang.

Menurut Forum Kebijakan, pada 25 Juli, Sri Lanka telah berhasil membayar satu miliar dolar obligasi dalam mata uang asing, tetapi dua obligasi senilai 1,5 miliar dolar AS dan 1,25 miliar dolar AS akan jatuh tempo pada 2022 dan 2023.

Pemerintah Rajapaksa juga telah memberlakukan larangan impor kendaraan bermotor, produk pertanian, dan barang-barang konsumsi untuk menahan arus keluar cadangan devisa.

Pada akhir Agustus, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa mengumumkan keadaan darurat ekonomi dengan tujuan mencegah penimbunan barang-barang penting, termasuk beras dan gula.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya