Berita

Presiden Joko Widodo saat berolahraga dengan KSAD, KSAL dan KSAU di Istana Negara/Net

Nusantara

Kemungkinan Awal November Nama Calon Panglima TNI Diajukan, Tampaknya Pengganti Marsekal Hadi dari Matra Laut

JUMAT, 01 OKTOBER 2021 | 05:26 WIB | OLEH: MEGA SIMARMATA

Pergantian Panglima TNI masih 1 bulan lagi. Tiap hari pemberitaan di media massa pun sudah diramaikan dengan pendapat pendapat dari berbagai pihak tentang siapa yang di jagokan untuk jadi Panglima TNI.

Dalam hal pergantian Panglima TNI, sebenarnya tidak perlu dilakukan penggalangan dukungan untuk menjagokan calon tertentu. Sebab, sudah ada Undang-undang TNI yang mengatur tentang pergantian Panglima TNI.

Marsekal Hadi Tjahjanto akan pensiun per tanggal 1 Desember 2021. Merujuk pada saat kapan Presiden Jokowi mengajukan Calon Kapolri di awal tahun 2021 ini yaitu 18 hari sebelum Jenderal Idham Azis pensiun maka besar kemungkinan pengajuan nama Calon Kapolri adalah minggu pertama bulan November 2021.

Pertanyaannya, siapakah yang akan menjadi Panglima TNI berikutnya?

Jawabannya tentang siapa Panglima ada tertera di dalam Undang Undang.

Pergantian Panglima TNI merupakan hak prerogratif Presiden Joko Widodo, namun mesti merujuk pada UU 34/2004 tentang TNI, tepatnya merujuk pada pasal 13 UU TNI.

Pasal 13 ayat (2) UU tentang TNI menyebutkan, “Panglima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diangkat dan diberhentikan oleh Presiden setelah mendapat persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat.

Sedangkan ayat (4) menyebutkan, “Jabatan Panglima sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dapat dijabat secara bergantian oleh Perwira Tinggi aktif dari tiap-tiap Angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan”.

Jadi, tradisi pergantian panglima TNI secara bergantian dari ketiga angkatan mulai diberlakukan sejak era Presiden Abdurahman Wahid hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Tentu saja pemberlakukan tradisi itu mengacu pada UU TNI.

Dan daftar Panglima TNI yang digilir antar matra secara bergantian merujuk pada UU TNI sejak era reformasi adalah :

Laksamana TNI Widodo Adi Sutjipto
26 Oktober 1999 sampai 7 Juni 2002
TNI Angkatan Laut

Jenderal TNI Endriartono Sutarto
7 Juni 2002 sampai 13 Februari 2006
TNI Angkatan Darat

Marsekal TNI Djoko Suyanto
13 Februari 2006 sampai 28 Desember 2007
TNI Angkatan Udara

Jenderal TNI Djoko Santoso
28 Desember 2007 sampai 28 September 2010
TNI Angkatan Darat

Laksamana TNI Agus Suhartono
28 September 2010 sampai 30 Agustus 2013
TNI Angkatan Laut

Jenderal TNI Moeldoko
30 Agustus 2013 sampai 8 Juli 2015
TNI Angkatan Darat

Jenderal TNI Gatot Nurmantyo
8 Juli 2015 sampai 8 Desember 2017
TNI Angkatan Darat

Marsekal TNI Hadi Tjahjanto
8 Desember 2017 sampai saat ini

Jadi kali ini, jatah atau giliran untuk menjadi Panglima TNI saat ini ada di tangan TNI Angkatan Laut. Terakhir kali TNI Angkatan Laut mendapat giliran menjadi Panglima TNI adalah tahun 2013 atau 7 tahun lalu.

Sehingga tidak perlu diperdebatkan lagi tentang siapa yang harus menjadi Panglima TNI. Satu lagi yang terpenting, saat nanti di bulan Desember Marsekal Hadi Tjahjanto pensiun, usia Jenderal Andika Perkasa sudah 57 tahun.

Sedangkan batas akhir masa kedinasan prajurit TNI adalah 58 tahun. Andika hanya punya sisa masa tugas 12 bulan saja. Artinya, baru menjabat 11 bulan sudah harus dilakukan lagi pergantian Panglima TNI.

Calon Panglima TNI minimal masih memiliki masa kedinasan 2 tahun. Sedangkan Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Yudo Margono, di bulan November nanti memasuki usia 56 tahun.

Saat ini usia Yudo masih 55 tahun. Sehinggga, kalau sisa masa kedinasan hanya tinggal 1 tahun bertugas di TNI, maka janganlah dipaksakan atau memaksakan diri jadi Panglima TNI kalau faktor usia sudah tidak memungkinkan.

Dan Undang-undang pun sudah mengatur bahwa jabatan Panglima TNI harus bergiliran antar matra. Singkat kata, sesuai perintah Undang-undang TNI maka calon Panglima TNI berikutnya adalah dari matra Angkatan Laut.

Jadi, tampaknya di awal Desember nanti, Panglima TNI yang baru untuk Indonesia adalah dari matra LAUT. Jalesveva Jayamahe, yang artinya Di Laut Kita Jaya.



Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

Kepala Daerah Tidak Ikut Retret: Petugas Partai atau Petugas Rakyat, Jangan Ada Negara Dalam Negara

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:27

Ketua DPRA Tuding SK Plt Sekda Permainan Wagub dan Bendahara Gerindra Aceh

Minggu, 23 Februari 2025 | 01:01

Tumbang di Kandang, Arsenal Gagal Dekati Liverpool

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:43

KPK Harus Proses Kasus Dugaan Korupsi Jokowi dan Keluarga, Jangan Dipetieskan

Minggu, 23 Februari 2025 | 00:23

Iwakum: Pelaku Doxing terhadap Wartawan Bisa Dijerat Pidana

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:59

Langkah Bupati Brebes Ikut Retret ke Magelang Tuai Apresiasi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:54

Tak Hanya Langka, Isi Gas LPG 3 Kg di Pagar Alam Diduga Dikurangi

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:42

Dari #KaburAjaDulu hingga #IndonesiaGelap: Belajar dari Bangladesh

Sabtu, 22 Februari 2025 | 23:21

Wartawan Jaksel Pererat Solidaritas Lewat Olahraga

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:58

PLN dan Wuling Siapkan Layanan Home Charging Praktis dan Cepat, Hanya 7 Hari

Sabtu, 22 Februari 2025 | 22:34

Selengkapnya